Mohon tunggu...
Hanantyo Wahyu Saputro
Hanantyo Wahyu Saputro Mohon Tunggu... Guru - Rakyat Biasa

Guru di SMK Bina Taruna Masaran Sragen

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hoki yang Bernama Juventus Stadium

8 Juni 2020   09:43 Diperbarui: 8 Juni 2020   10:00 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juventus adalah klub tersukses dalam sejarah Serie A Italia sampai saat ini, setidaknya sudah 35 gelar Serie A dan 13 Coppa Italia yang telah mereka raih. Untuk tingkat Regional dan Internasional dianataranya 2 kali juara Liga/ Piala Champions Eropa, dan juga 2 Piala Interkontinental. Memiliki sejarah yang panjang di sepakbola Italia, dimana berdiri pada tahun 1897 di kota Turin. Memiliki nama Juventus yang artinya kurang lebih adalah kumpulan pemuda yang berasal dari Turin, serta memiliki tim sekota yaitu Torino, yang saat ini diperkuat oleh striker Tim Nasional Italia, Andrea Belotti. 

Pada medio 1990-an Juventus mendominasi persepakbolaan Eropa dengan mampu mencapai final Liga Champions 3 kali beruntun, meskipun hanya satu titel juara yang mereka dapatkan, yaitu di musim 1995-1996 ketika mengalahkan juara bertahan Ajax Amsterdam melalui adu penalti, namun pada musim 1996-1997 dikalahkan oleh Borussia Dortmund dengan skor 1-3, dan pada musim 1997-1998 dikalahkan oleh Real Madrid 0-1. 

Setelah menjuarai Serie A musim 1997-1998, Juventus "rehat" mendapatkan gelar selama 3 musim, karena dimenangi oleh rival abadi, AC Milan (1998-1999), dan Duo Roma Lazio (1999/2000), dan kemudian AS Roma (2000/2001), Juventus kembali memenangi Serie A dua musim beruntun (2001/2002 dan 2002/2003) dan menjadi Runner Up Liga Champions 2002/2003 setelah dikalahkan oleh AC Milan melalui adu penalti. 

Kemudian gelar Serie A diselingi AC Milan pada musim 2003/2004, untuk kemudian dikuasai lagi oleh Juventus dua musim beruntun (2004/2005 dan 2005/2006). Namun sayang, ketika itu Juventus terbukti melakukan pengaturan skor yang juga menyeret Fiorentina da AC Milan, dan akibatnya 2 gelar Juventus dilucuti, dengan musim 2004/2005 dianggap tidak ada pemenang, dan musim 2005/2006 diberikan kepada Inter Milan. Juventus pun dihukum dengan degradasi ke Serie B dan pengurangan poin pada musim 2006/2007, sedangkan AC Milan dan Fiorentina tetap di Serie A namun dengan pengurangan poin. 

Dengan turunnya Juventus ke Serie B mengakibatkan beberapa bintang mereka hengkang, diantaranya adalah si jangkung Zlatan Ibrahimovic, dan duo bek Gianluca Zambrotta, dan Fabio Cannavaro, begitu juga dengan pelatih Fabio Capello yang juga meninggalkan klub. Namun beberapa bintang mereka seperi Gigi Buffon, Del Piero, Trezeguet, dan Pavel Nedved tetap bertahan. 

Berkompetisi di level yang bukan "habitat"-nya, Juventus langsung promosi ke Serie A pada musim 2007/2008 sebagai kampiun Serie B. Namun setelah kembali promosi, prestasi Juventus tidak segera membaik selama kurun waktu 4 musim, dengan tidak memenangkan satu gelarpun. bahkan posisi akhir mereka pada musim 2010-2011 adalah di peringkat ketujuh klasemen, dan gagal berkompetisi di level Eropa.

Menjelang dimulainya musim 2011/2012, Juventus telah menyelesaikan proyek stadion baru mereka, yaitu Stadion Juventus atau disebut juga dengan Stadion Allianz yang menghabiskan dana senilai kurang lebih 155 Juta Euro, yang peletakan batu pertamanya dilakukan pada tahun 2009. 

Juventus pun "bercerai" dengan Torino yang tetap ber home base di Delle Alpi. Dan ternyata pindahnya mereka ke stadion baru membawa hoki bagi mereka, terhitung sejak musim 2011/2012 hingga musim 2018/2019 Juventus memenangi gelar juara Serie A 8 kali berturut-turut, dan selama periode tersebut Juventus sudah 2 kali mencapai babak final Liga Champions Eropa, meskipun kalah masing masing 1-3 dari Barcelona pada musim 2014/2015, dan 1-4 dari Real Madrid pada musim 2016/2017.

Selama bermarkas di stadion baru, Juventus seakan tidak tersentuh oleh kompetitor mereka di Serie A. Inter Milan, AS Roma, Napoli, dan dan Lazio tidak mampu menyaingi kehebatan Juventus selama 8 musim, ditambah lagi dengan "melempem"-nya AC Milan selama beberapa musim terakhir. 

Musim ini Juventus masih berpeluang besar memenangkan gelar Serie A mereka yang ke-36 atau yang kesembilan secara beruntun, sampai musim di"pause", Juventus masih memimpin klasemen. Namun kelanjutan Serie A baru nakan kembali digelar pada akhir bulan Juni. Sedangkan untuk di Liga Champions Eropa Juventus masih berpeluang lolos meskipun kalah 0-1 dari Lyon pada leg pertama. 

Apakah Hoki Juventus Stadium akan berimbas pada prestasi mereka di Eropa? Kita lihat saja kelanjutan Liga Champions Eropa musim ini. Bagi Juventini, hoki stadion baru ini diharapkan menjadi preseden baik, karena mereka sudah merindukan tropi Liga Champions Eropa sejak terakhir mereka raih 24 tahun yang lalu.

Demikian artikel dari saya, semoga bermanfaat. Jangan lupa jaga kesehatan, dan taati peraturan Pemerintah di masa kenormalan baru, dan salam olahraga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun