Mohon tunggu...
Hanantyo Wahyu Saputro
Hanantyo Wahyu Saputro Mohon Tunggu... Guru - Rakyat Biasa

Guru di SMK Bina Taruna Masaran Sragen

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cabang-cabang "Pohon Beringin"

5 Juni 2020   23:33 Diperbarui: 5 Juni 2020   23:28 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: sejarahlengkap.com

3. Partai Nasdem (Nasional Demokrat)

Sumber Gambar: partainasdem.id
Sumber Gambar: partainasdem.id

Partai Nasdem diprakarsai oleh Surya Paloh, yang juga bukan kader sembarangan bagi partai Golkar, bahkan sudah 41 tahun aktif di Partai Golkar, yaitu sejak tahun 1968. Surya Paloh yang juga seorang raja media, sempat maju dalam konvensi Presiden Partai Golkar pada tahun 2004 yang dimenangkan oleh Wiranto, dan juga maju pada kontestasi pemilihan Ketua umum Partai Golkar periode 2009-2014, namun kalah dari Aburizal Bakrie dengan selisih 56 suara. Awalnya Nasdem didirikan sebagai Organisasi Amsyarakat (Ormas)  dengan menggandeng Gubernur DIY, Hamengkubuwana X. Namun pada tahun 2011 akhirnya Nasdem resmi menjadi partai, dan maju pada kontestasi Pemilu 2014.

Partai Nasdem langsung lolos ke Senayan dengan perolehan 6,72 % suara, dan mendapatkan 35 kursi DPR RI. Pada Pemilu 2019 lalu Partai Nasdem juga mengalami progres dalam perolehan suara, yaitu mendapatkan 9,05% suara pemilih, dan mendapatkan 59 kursi di DPR RI. Raihan yang jauh melampaui "senior" mereka, yaitu Hanura. Salah satu kader andalan Partai Nasdem saat ini adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2018-2023, Victor Laiskodat, yang juga sering dikenal sebagai pejabat yang ingin memajukan olahraga tinju di Indonesia bersama dengan mantan juara WBA Kelas Bulu, Cris John.

4. Partai Berkarya (Beringin Karya)

Sumber Gambar: berkarya.id
Sumber Gambar: berkarya.id

Partai Berkarya merupakan "bungsu" dari Partai Golkar, dan dapat disebut memiliki "proximity" dengan partai Golkar, mengingat diprakarsai oleh keturunan dari manatn Presiden Soeharto yang merupakan salah satu pendiri Golkar, dan juga lambang partai yang juga sama-sama pohon beringin. Diketuai oleh Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto yang pernah maju dalam pencalonan Ketua Umum Partai Golkar periode 2009-2014, namun tidak mendapatkan satupun suara. Partai Berkarya mengangkat Sekjen yang "dibajak" dari Golkar, yaitu Priyo Budi Santoso. Meskipun dapat dibilang partai yang potensial pada Pemilu 2019, namun mereka gagal lolos ke Senayan, karena hanya memperoleh 2,09% suara, namun masih lebih baik daripada "kakak tertua", Hanura, yang masih di bawah 2%. Partai ini disebut-sebut membawa paham "Soehartoisme", dengan diantaranya ingin membawa kembali Indonesia yang ber-swasembada pangan. Namun untuk lolos ke Senayan, tampaknya Partai Berkarya perlu berusaha lagi pada Pemilu 2024, dengan catatan mampu kembali lagi lolos dalam verifikasi partai.

Demikian artikel saya mengenai partai-partai poltik yang merupakan "cabang beringin" atau bisa dibilang "pecahan" partai Golkar. Saya hanya ingin memberikan opini saja dalam penulisan artikel ini, bukan untuk maksud apapun, karena dilain waktu saya juga akan menulis tentang partai politik yang lain. Semoga bermanfaat, dan jangan lupa jaga kesehatan, taati peraturan Pemerintah selama pandemi Covid-19, dan tetap semangat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun