Italia 2006, Kekuatan Sebuah Kolektifitas

Menjadi juara di Piala Dunia FIFA adalah impian setiap tim nasional sepakbola semua negara, bahkan untuk tim nasional seperti Indonesia, apalagi menjadi juara, untuk dapat lolos saja adalah sebuah pencapaian yang sangat besar. 

Saat ini sudah ada 8 negara yang berhasil menjadi juara Piala Dunia FIFA yaitu Brasil dengan 5 titel, Italia dan Jerman/ Jerman Barat (4), Uruguay, Argentina, dan Perancis (2), serta Inggris dan Spanyol masing-masing satu titel. 

Tim yang menjadi juara rata-rata memiliki produktifitas gol yang terbilang cukup bagus, dan rata-rata memiliki Striker yang masuk dalam daftar Top Scorer turnamen, seperti yang dilakukan Ronaldo (Brasil) di Piala Dunia 2002 Korea-Jepang yang selain membawa Brasil meraih gelar "Penta" namun juga menjadi Top Scorer dengan 8 gol, dan juga menyamai prestasi Just Fontaine (Perancis) di Piala Dunia 1970 dengan selalu mencetak gol di setiap pertandingan.

Dari 8 negara yag mampu menjadi juara, terselip satu nama negara yang meraih juara karena faktor kolektifitas tim, yaitu yang dilakukan Italia pada Piala Dunia Jerman 2006, dimana dari 12 gol yang mereka ciptakan sepanjang turnamen ada 10 pemain yang mencetak gol. 

Meskipun lebih produktif dari pada Brasil di Piala Dunia 1994 yang mencetak 11 gol, dan Spanyol di Piala Dunia 2010 dengan 8 gol, namun Brasil memiliki 6 nama yang mencetak gol yaitu Romario (5), Bebeto (3), Dan Branco, Marcio Santos, dan Rai masing-masing satu gol. Sedangkan Spanyol hanya 3 pemain yang mencetak gol, yaitu David Villa (5), Andres Iniesta (2), dan Carles Puyol (1).

Pada Piala Dunia 2006 10 pemain yang mencetak gol untuk Gli Azzurri (Julukan Tim Nasional Sepakbola Italia) adalah Luca Toni, dan Marco Materazzi (2), dan 8 pemain lain, yaitu Andrea Pirlo, Vincenzo Iaquinta, Alberto Gilardino, Filippo Inzaghi, Gianluca Zambrotta, Francesco Totti, Fabio Grosso, dan Alessandro Del Piero yag masing-masing mencetak 1 gol. 

Dari kesepuluh nama itu persebaran gol untuk setiap posisi adalah Pemain depan ada 6 pemain, pemain belakang ada 3 pemain, dan Andrea Pirlo adalah satu-satunya "duta" bagi posisi gelandang.

Berangkat ke turnamen dengan label negatif, yaitu kasus Calciopoli yang melibatkan 2 tim besar Serie A yaitu Juventus dan AC Milan, dan bahkan Juventus harus didegradasi ke Serie B ditambah dengan pengurangan poin di musim 2006/2007, dan juga gelar juara Serie A musim 2004/2005 dan 2005/2006 juga dilucuti. 

Dibawah pimpinan pelatih kawakan Marcello Lippi, Italia memiliki rata-rata usia pemain yang cukup "uzur", yaitu 28,2 tahun, dengan pemain tertua adalah kiper kawakan Angelo Peruzzi (36 tahun), dan gelandang AS Roma Daniele De Rossi (22 tahun) sebagai pemain termuda. Tergabung di grup E bersama dengan Republik Ceko, Amerika Serikat, dan Ghana. 

Memulai turnamen dengan kemenangan 2-0 atas Ghana, dan kemudian imbang 1-1 melawan Amerika Serikat, dan kemenangan 2-0 atas Republik Ceko, Italia lolos ke babak 16 besar dengan 7 poin, diikuti oleh Ghana dengan 6 poin di posisi kedua. 

Pada babak 16 besar menang atas Australia dengan skor 1-0 lewat penalti "kontroversial" Francesco Totti pada akhir pertandingan, dan kemudian di perempatfinal menang 3-0 atas Ukraina lewat gol Zambrotta, dan brace Luca Toni.