Mohon tunggu...
Hanantyo Wahyu Saputro
Hanantyo Wahyu Saputro Mohon Tunggu... Guru - Rakyat Biasa

Guru di SMK Bina Taruna Masaran Sragen

Selanjutnya

Tutup

Bola

Deretan Rekor Terburuk Piala Dunia FIFA

24 Mei 2020   01:28 Diperbarui: 24 Mei 2020   01:26 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tropi Piala Dunia FIFA (Sumber Gambar: medium.com)

Piala Dunia FIFA adalah ajang 4 tahunan yang dimulai sejak tahun 1930 di Uruguay, dan terakhir digelar di Rusia pada tahun 2018, dan total telah terlaksana 21 turnamen, dengan juara yang hanya datang dari 2 benua, yaitu Eropa dan Amerika Selatan. Eropa unggul dalam perolehan 12 titel yang masing-masing adalah Italia dan Jerman (4), Perancis (2), sisanya Inggris dan Spanyol (1), dan Amerika Selatan meraih 9 titel yang dibagi Brasil (5), serta Uruguay dan Argentina (2). Banyak rekor telah diciptakan, seperti Top Scorer sepanjang masa yang diraih oleh Striker Jerman Miroslav Klose dengan 16 gol, serta caps terbanyak yang juga diraih Pemain Jerman, Lothar Matthaus dengan 25 caps.

Namun ada juga beberapa rekor yang bisa dikatakan agak dilupakan, terutama rekor dalam hal terburuk yang diantaranya adalah:

1. Juara dengan Produktifitas Terburuk (Spanyol 2010)

Spanyol memang meraih juara Piala Dunia pertamanya di Afrika Selatan 2010, ketika di final mengalahkan Belanda dengan skor 1-0 lewat gol tunggal Andres Iniesta, dan gawang Iker Casillas juga hanya kebobolan 2 gol selama turnamen. Namun produktifitas Spanyol merupakan yang terburuk sepanjang gelaran Piala Dunia, yaitu hanya mencetak 8 gol dari 7 pertandingan, dimana kedelapan gol tersebut hanya berasal dari 3 pemain, yaitu David Villa (5), Andres Iniesta (2), serta Carles Puyol (1). Bahkan mereka memulai turnamen dengan dikalahkan Swiss dengan skor 0-1, kemudian mengalahkan Honduras 2-0, dan Chile 2-1. Pada babak 16 besar hingga final, berhadapan dengan Portugal, Paraguay, Jerman, dan Belanda, mereka hanya mampu menang masing-masing dengan skor sama, yaitu 1-0. Produktifitas Spanyol bahkan jauh lebih "parah" dari Brasil di Piala Dunia 1994 dengan 11 gol dari 7 pertandingan.

2. Turnamen Piala Dunia dengan Rata-rata Gol Terburuk (Italia 1990)

Piala Dunia Italia 1990, berakhir dengan kemenangan Jerman Barat yang meraih gelar ketiganya setelah di final melakukan balas dendam terhadap Argentina yang mengalahkan mereka di final Piala Dunia 1986 Meksiko. Namun turnamen ini mempunyai rata-rata gol terburuk sepanjang sejarah Piala Dunia, yaitu 2,21 gol per laga, lebih buruk daripada Jerman 2006 (2,3), dan Afrika Selatan (2,27). Bahkan skor terbesar "hanya" 5-1, dimana masing masing didapatkan ketika Cekoslovakia mengalahkan Amerika Serikat dan Jerman Barat mengalahkan Uni Emirat Arab. Jumlah gol di babak gugur hanya 30 gol dari 16 laga, atau dengan kata lain kurang dari 2 gol untuk setiap laga. Untuk babak grup, produktifitas gol terburuk ada di Grup F, dimana bercokol Inggris, Belanda, Republik Irlandia, dan Mesir, dimana hanya tercipta 7 gol dari 6 pertandingan.

3. Juara Bertahan Terburuk (Perancis 2002)

Piala Dunia Korea-Jepang adalah Piala Dunia yang menurut saya paling penuh dengan kejutan, diantaranya bertumbangannya tim besar macam juara bertahan Perancis, Portugal, dan Argentina di babak grup. Serta langkah raksasa Korea Selatan yang mencapai babak semifinal Piala Dunia dengan menyingkirkan raksasa macam Italia dan Spanyol. Namun rekor terburuk untuk juara bertahan juga terjadi di turnamen ini, dimana Perancis yang notabene juga juara pada turnamen Euro 2000 Belanda-Belgia, dan juga diperkuat oleh pemain yang masuk dalam tim juara 1998 dan 2000, seperti Zinedine Zidane, Lilian Thuram, dan juga Thierry Henry ternyata malah gagal lolos dari babak grup, dan parahnya lagi mereka hanya meraih 1 poin dari 3 pertandingan dan tidak mencetak satupun gol, dan kebobolan 3 gol. Perancis mengawali turnamen dengan kekalahan 0-1 dari Senegal, kemudian imbang 0-0 melawan Uruguay, dan kemudian di pertandingan ketika dikalahkan Denmark dengan skor 0-2. Rekor Perancis bahkan lebih "acak-adul" dari Italia di Piala Dunia Afrika Selatan 2010, dimana Italia masih mampu meraih 2 poin, dan mencetak 4 gol. Waktu itu jumlah pertandingan yang terlalu banyak di klub dijadikan biang kerok kegagalan Perancis di Piala Dunia 2002, dimana waktu itu seorang pemain yang diturunkan secara reguler dapat bermain antara 54 hingga 60 pertandingan per musim, dan hasil buruk tim-tim besar di Piala Dunia 2002 ini berimbas pada jumlah pertandingan Liga Champions Eropa yang disederhanakan.

4. Kekalahan dengan skor terburuk (Hungaria - El Savador 10-1)

Partai antara Hungaria bertemu dengan El Savador terjadi pada tanggal 15 Juni 1982, dimana 11 gol terjadi, dengan kemenangan telak Hungaria 10-1 atas El Savador. 8 gol terjadi dalam 33 menit, tepatnya rentang menit ke-50 hingga menit ke-83, dimana 7 gol diraih oleh Hungaria dan 1 gol untuk El Savador. Sayangnya Hungaria gagal lolos ke babak selanjutnya setelah dikalahkan oleh Argentina dengan skor 1-4 dan imbang 1-1 melawan Belgia. Hungaria hanya finish di peringkat ketiga Grup 3 dan gagal lolos ke putaran kedua. Bagi El Savador sendiri hasil pahit di Piala Dunia 1982 seakan mengulang derita mereka di Piala Dunia 1970, ketika mereka juga selalu kalah dalam 3 pertandingan, dan menduduki posisi juru kunci dengan kebobolan 9 gol dan tanpa mencetak satupun gol.

5. Tuan Rumah Terburuk (Afrik Selatan 2010)

Dari 21 kali trunamen Piala Dunia, sebanyak 20 kali tuan rumah mampu lolos ke babak kedua, hanya satu tuan rumah yang gagal di babak grup, yaitu Afrika Selatan di Piala Dunia 2010. Afrika Selatan mengawali turnamen dengan bermain imbang 1-1 melawan Meksiko, namun awal petaka terjadi pada partai kedua, ketika mereka dikalahkan oleh uruguay dengan skor telak 0-3 melalui brace Diego Forlan dan satu gol dari Alvaro Pereira. Meskipun menang di pertandingan terakhir melawan Perancis dengan skor 2-1, namun mereka tetap finish di peringkat ketiga dengan 4 poin, di bawah Meksiko dengan poin yang sama, namun Meksiko unggul produktifitas gol (+1), sedangkan Afrika Selatan (-2).

6. Bonus: Tuan Rumah yang Belum Pernah Lolos ke Piala Dunia (Qatar 2022)

Pertama kali dalam sejarah, dimana tuan rumah belum pernah sekalipun lolos ke Piala Dunia, sehingga banyak yang meramalkan apabila Qatar di Piala Dunia 2022 akan mengikuti nasib Afrika Selatan yaitu langsung gagal di babak grup. Namun siapa tahu, keajaiban akan terjadi, dimana bisa saja Qatar mampu memanfaatkan keunggulan adaptasi geografis terhadap lawan-lawan mereka, intinya kita tunggu saja.

Demikian artikel dari saya, dimana memang saya melihat sisi lain dari suatu peristiwa dalam setiap tulisan saya, dengan harapan dapat memberikan referensi baru bagi pembaca, apabila kurang berkenan, saya mohon maaf. Semoga bermanfaat, dan jangan lupa untuk jaga kesehatan, ikuti anjuran Pemerintah selama pandemi Covid-19, dan salam olahraga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun