Mohon tunggu...
Hanantyo Wahyu Saputro
Hanantyo Wahyu Saputro Mohon Tunggu... Guru - Rakyat Biasa

Guru di SMK Bina Taruna Masaran Sragen

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Petinju yang Tenggelam Setelah Kekalahan Pertama

13 Mei 2020   13:29 Diperbarui: 13 Mei 2020   14:54 6487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naseem Hamed (Sumber Gambar: boxrec.com)

Yohannes Christian John atau dikenal dengan nama Cris John, lahir di Banjarnegara 14 September 1979, yang dulu juga merupakan atle Wushu bagi kontingen Indonesia di ajang SEA Games. Mengawali karirnya di ajang tinju di stasiun televisi swasta, dan mencatatkan satu pertandingan epik, ketika mengalahkan Almarhum Muhammad Alfaridzi, dimana sempat dipukul jatuh di awal pertandingan, Cris John mampu bangkit dan meng-KO Alfaridzi pada ronde ke-12. Setelah memenagkan gelar juara PABA,  kemudian mulai menjalani karirnya di level internasional.

Gelar juaranya diawali pada saat perebutan gelar interim kelas bulu WBA dengan menghadapi Oscar Leon pada 26 September 2003, namun kemudian disahkan karena regulasi yang berlaku dalam dunia tinju. Cris John mempertahankan gelar juaranya selama 10 tahun dengan rekor 18 kali mempertahnkan gelar juara, sebelum pada partai terakhirnya di-KO oleh petinju asal Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka, setelah menyerah di ronde keenam dari 12 ronde yang dipersiapkan.

Akhirnya Cris John mengakhiri karirnya dengan catatan 48-1-3, dengan 22 kemenangan KO/ TKO. Setelah kekalahan tersebut, Cris John memang tenggelam, karena setelah kekalahannya dia pensiun dari dunia tinju. Sekarang Cris John mendalami dunia politik dengan bergabung dengan salah satu partai politik, dan maju dalam kontes Pemilu Legislatif tahu 2019, meskipun gagal lolos ke parlemen.

3. Maxim Dadashev

MAxim Dadashev (Sumber Gambar: boxingscene.com)
MAxim Dadashev (Sumber Gambar: boxingscene.com)

Petinju asal Rusia, Maxim Dadashev adalah petinju yang benr-benar "tenggelam" setelah kekalahan pertamanya, karena dia meninggal dunia pada kekalahan pertamnaya tersebut. Menghadapi Subriel Matias asal Puerto Rico pada saat perebutan gelar juara kelas Welter Junior versi WBC-NABF, Dadashev mengalami kekalahan TKO pada ronde ke-11, dimana dia tidak mampu melanjutkan pertandingan di ronde ke -11. Sempat bisa berjalan meninggalkan arena, namun akhirnya meninggal di rumah sakit. Dadashev meninggal pada usia yang belum genap 29 tahun, dan memiliki rekor 13-1-0, dengan 11 kemenangan KO/TKO. Rusia pun kehilangan salah satu bakat terbaiknya di dunia tinju.

Demikian adalah petinju yang tenggelam setelah mengalami kekalahan pertamanya, oleh karena alasan usia, meninggal dunia, dan juga karena inkonsistensi. Setiap orang memiliki perjalanan hidupnya masing-masing, apa yang terjadi tidak perlu disesali, apabila ada kegagalan itu adalah untuk menjadikan kita jadi lebih baik. Ingat untuk tetap selalu menjaga kesehatan, taati peraturan Pemerintah selama pandemi Covid-19, dan tetap semangat, Salam Olahraga! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun