Mohon tunggu...
Hanantyo Wahyu Saputro
Hanantyo Wahyu Saputro Mohon Tunggu... Guru - Rakyat Biasa

Guru di SMK Bina Taruna Masaran Sragen

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"John Connor" di Dunia Sepakbola

2 Mei 2020   21:10 Diperbarui: 2 Mei 2020   21:52 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juergen Klopp (Sumber Gambar: premierleague.com)

Klopp juga lah yang bisa dikatakan mengasah ketajaman striker Timnas Polandia Robert Lewandowski semasa membesutnya di Dortmund.

Kemudian tahun 2015 Klopp melatih klub Liga Utama Inggris Liverpool, dan menempatkan Liverpool menjadi Runnerup Liga Champions Eropa 2017-2018 setelah dikalahkan oleh Real Madrid 1-3 di final, dan kemudian meraih juara pada musim berikutnya dengan mengalahkan kompatriotnya Tottenham Hotspur 2-0 di final.

Musim 2019-2020 belum selesai, dan ditunda karena pandemi COVID-19, dengan Liverpool unggul jauh dari Manchester City, namun sudah tersingkir di Liga Champios Eropa setelah dikalahkan Atletico Madrid dengan skor agregat 2-4.

4. Julian Nagelsmann

Julian Nagelsmann (Sumber Gambar: bundesliga.com)
Julian Nagelsmann (Sumber Gambar: bundesliga.com)

Pelatih yang satu ini sangatlah unik, saya belum (atau bahkan tidak) mendapatkan catatan pernah merumput di tingkat senior, namun yang jelas sudah mulai melatih semenjak usia 29 tahun bersama klub Jerman 1899 Hoffenheim, meskipun belum mempersembahkan trofi, namun dia mampu menjadikan tim asuhannya menjadi kuda hitam di Bundesliga.

Kemudian pada awal musim 2019-2020 melatih tim "Franchise" RB Leipzig, dan sukses membawa RB Leipzig melaju ke Perempatfinal Liga Champions Eropa setelah mengalahkan timnya Jose Mourinho yaitu Tottenham Hotspur dengan agregat 4-0 di babak 16 besar.

Namun bagaimana kelanjutan perjalanannya melatih RB Leipzig patut ditunggu seraya menunggu pandemi COVID-19 berlalu.

Yang jelas Nagelsmann adalah pelatih yang hebat, dan hal tersebut tidak dapat dipungkiri, meskipun "ecek-ecek" ketika menjadi pemain.

Demikian ulasan dari saya, bagaimana tokoh seperti "John Connor", yang menunjukkan bagaimana sosok yang "From Zero to Hero" memang benar adanya di dunia nyata. Apabila ada kesalahan dalam saya menyebutkan info, maupun kesalahan dalam pengetikan, saya mohon untuk dikoreksi. Salam sehat, salam bahagia, tetap semangat, taati aturan Pemerintah selama pandemi COVID-19, semoga cepat berlalu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun