Mohon tunggu...
Cyntia Dewi Yanti
Cyntia Dewi Yanti Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Telkom Applied Science School of Telkom University 2013

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sinetron Indonesia

3 April 2014   21:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:07 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tayangan televisi di Indonesia telah banyak macamnya. Mulai dari berita, gosip, drama, kartun, animasi, sinetron, dsb. Pada dasarnya tayangan yang dipublish pada setiap acara ditelevisi itu untuk memberitahu isi dari inti acara tersebut, seperti pembelajaran, pengetahuan, pengalaman, kewaspadaan, dan juga informasi. Namun…..menurut saya telah banyak beredar virus. TAU GA VIRUS MACAM APA :0 ???

Virus di sini adalah virus sinetron. Yang meracuni otak penonton yang menikmati acara tersebut, bahkan ada juga anak kecil yang enggan meninggalkan televisinya demi menonton sinetron yang digemarinya. MENGERIKAN. Apalagi kalau sinetron itu kurang berbobot dan tidak mendidik ? BISA-BISA NIH…..adik-adik kalian dirumah salah satunya. Ish….NA’UZUBILLAH HIMIN ZALIK >o<

Banyak sinetron bertema percintaan yang telah tayang di televisi Indonesia. Pemerannya sih mendukung, tapi……ituloh TINGKAT KE ALAY AN nya tuh beeeuh…tingkat dewa. BAHASA GAUL yang merajalela, bahasa alay, bahasa Indonesia yang baik dan benarnya JARANG sekali di gunakan bila kalian cermati -_- #MIRIS ya….mau bagaimana lagi, namanya lagi usaha yah perSIARAN televisi Indonesia ini.

Sebenarnya ingin sekali saya sebutkan disini Sinetron apa saja yang banyak merugikan dan meracuni otak kalian, tapi….engga ah,, tatian :D

Begini saudara-saudara ku sekalian, Sinetron itu….istilah untuk serial drama sandiwara yang bersambung yang disiarkan oleh stasiun televisi. Sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai konflik berkepanjangan. Seperti layaknya drama atau sandiwara, sinetron diawali dengan perkenalan tokoh-tokoh yang memiliki karakter masing-masing. Berbagai karakter yang berbeda menimbulkan konflik yang makin lama makin besar sehingga sampai pada titik klimaksnya. Akhir dari suatu sinetron dapat bahagia maupun sedih, tergantung dari jalan cerita yang ditentukan oleh penulis skenario.

So…udah ngerti blom artinya ? SINETRON itu meracuni otak penontonnya dengan terus-menerus .. Hiiiiiiiiii . You know, tayangan televisi turut berperan dalam proses pembentukan nilai-nilai yang dianut remaja. Sadar engga sadar nih, banyaknya tayangan sinetron remaja yang mempertontonkan percintaan, kekerasan, sadisme, kebencian dan gaya hidup konsumtif, telah menimbulkan pengaruh buruk pada kalangan remaja, sesuai dengan tahapan perkembangan psikologi yang tengah membentuk nilai-nilai dalam artian para remaja. Yang dalam artian lainnya adalah para remaja dan berbagai orang penontonnya itu dapat meniru gaya hidup, tatanan bahasa dari tontonan yang mereka lihat . NGERI GA TUH kalau Rakyat Indonesia berbahasa alay se alay nya tontonan di Sinetron . Tapi kembali lagi, semua manusia memliki kebebasan berbahasa selama Bahasa Asalnya tidak di lupakan.

Apalagi nih, sinetron banyak menampilkan artis-artis cantik, tampan, dan gaya hidup serba mewah yang jauh banget dari realita kehidupan. Kayanya udah engga bisa di bendung lagi deh kecintaan Pemirsa akan Sinetron. Sinetron itu hiburan, tapi hiburan ini hanya menjual mimpi yang juga direspons baik pemirsa Indonesia hingga ke seluruh penjuru negeri. Engga heran sih kalau sinetron ga ada abisnya. This is Problemnye guys.. Saat ini sinetron dah banyak macamnya, bukan hanya sinetron dewasa, beberapa stasiun televisi pun menyajikan berbagai jenis sinetron mulai dari religi, anak-anak, horor kolosal, hingga sinetron berbau mistis yang hampir semuanya ditayangkan pagi, siang, sore hingga malam yang bisa ditonton anak-anak. Gimana engga meracuni ? :D

Bocoran aja nih guys… Menurut Bunda Wenny Pahlemy, sinetron remaja saat ini udah jadi program andalan stasiun televisi looooh WOW BGT GA TUH ? Salah satu sinetron remaja yang dapat meraih rangking tinggi tahun 2001 lalu itu Sinetron Bawang Merah Bawang Putih, menempati peringkat ke-3 sinetron yang paling banyak ditonton pada 1 Januari sampai Mei 2005. Keberhasilan tersebut mendorong stasiun-stasiun televisi untuk menayangkan lebih banyak lagi sinetron-sinetron remaja. Kalau kita mencermati dari segi kuantitas, produksi sinetron remaja juga meningkat cukup tajam. Di tahun 2004, jumlah produksi sinetron remaja adalah 3.883. Sementara, dari Januari hingga Mei 2005, jumlah produksi sinetron remaja sudah mencapai 2.011. Kalau kata Almarhumah Bunda Titie Said, banyak sinetron yang tidak melalui pemeriksaan Lembaga Sensor Film (LSF) dengan alasan kejar tayang. Hadooooeh -___-“ kalau begini terus, Tayangan Indonesia bakalan kebanjiran Sinetron Ga lulus pengecekan doong, eeeh Ups :D

Kalau untuk anak-anak nih, peran Orang Tua yang sungguh di butuhkan. Contohnya…..membatasi anak menonton televisi. Kemudian pilih tontonan yang berpendidikan yang sesuai dengan usia anak. Misalnya anak-anak meminta nonton sinetron, orangtua tetap harus mendampingi anak meski saat nonton sinetron anak-anak atau pun religi yang saat ini marak. “Peran orangtua mendampingi anak menonton untuk mengajarkan bahwa apa yang ditontonnya tidak semuanya patut ditiru,” kata Mbak Astrid W. E. N, M.Psi.

Untuk remajanya, harus memiliki kesadaran pribadi untuk memilih tontonan yang bermanfaat. Kemudian, harus pandai mengatur waktu belajar, waktu istirahat, dsb.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun