Dia menyampaikan bahwa jika warga Arab memang mampu merencanakan serangan seperti itu dari tempat terpencil di Afghanistan atau bahkan Irak, pihak intelijen AS seperti CIA (Central Intelligence Agency) pasti akan mengetahuinya terlebih dahulu dan menyabotase operasi tersebut.
"Tetapi fakta yang ada adalah empat pesawat berhasil dibajak dan semua berhasil menghantam target mereka," katanya.
Mahathir mengatakan bahwa dalam sejarah, tidak pernah ada kasus empat pesawat besar yang dibajak secara beruntun, dan di atas itu, keempatnya sedang terbang di wilayah udara berbeda dan arah yang berbeda.
Dia berkata bahwa itu masih sebuah misteri bahwa pembajaknya berhasil melumpuhkan kru dari empat pesawat tersebut, mengendalikan mereka, mengubah jalur penerbangan mereka ke empat tempat berbeda sebelum menabrakkannya ke target.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H