Dia menyampaikan bahwa jika warga Arab memang mampu merencanakan serangan seperti itu dari tempat terpencil di Afghanistan atau bahkan Irak, pihak intelijen AS seperti CIA (Central Intelligence Agency) pasti akan mengetahuinya terlebih dahulu dan menyabotase operasi tersebut.
"Tetapi fakta yang ada adalah empat pesawat berhasil dibajak dan semua berhasil menghantam target mereka," katanya.
Mahathir mengatakan bahwa dalam sejarah, tidak pernah ada kasus empat pesawat besar yang dibajak secara beruntun, dan di atas itu, keempatnya sedang terbang di wilayah udara berbeda dan arah yang berbeda.
Dia berkata bahwa itu masih sebuah misteri bahwa pembajaknya berhasil melumpuhkan kru dari empat pesawat tersebut, mengendalikan mereka, mengubah jalur penerbangan mereka ke empat tempat berbeda sebelum menabrakkannya ke target.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI