Yahudi bangsa penakut
Penyerangan terhadap relawan di kapal Mavi Marmara adalah bukti kepengecutan yahudi. Relawan yang tak bersenjata di serang dengan persenjataan lengkap. Ketakutan yang berlebihan akan adanya senjata yang diselundupkan di kapal tersebut memperkuat bukti paranoidnya. Menurut statemen mereka sendiri bahwa mereka melarang selempeng besipun masuk di Gaza termasuk semen dan benda yang dianggap berbahaya, mereka takut para pejuang Hamas menjadikannya senjata. Padahal mereka dengan bebasnya membuat senjata nuklir, dan sebagaimana kita ketahui bahwa Israel adalah salah satu negara yang menolak menandatangani kesepakatan pembatasan nuklir di dunia!
Sejak dahulu bangsa yahudi memang penakut. Mereka pernah menolak janji Allah yang memastikan kemenangan jika mau berperang bersama Nabi Musa, membuktikan sebenarnya yahudi adalah bangsa penakut, pesimis, tamak terhadap dunia, dan lebih memilih hidup hina daripada mati mulia. Perhatikan dialog mereka dengan Nabi Musa ‘alaihi salam berikut ini yang termaktub dalam al-Qur’an
“Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
Mereka berkata: “Wahai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya.”
Berkatalah dua orang (Musa dan Harun) di antara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: “Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (QS. al-Mai’dah : 21-24)
Janji penyemangat dari Nabi Musa mereka tanggapi dingin, bahkan dengan sombongnya menyuruh Musa dan Tuhannya saja yang berperang.
“Mereka berkata: “Wahai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja”. (QS. al-Mai’dah : 25)
Karena pembangkangannya kaum yahudi diharamkan untuk masuk di tanah suci tersebut.
Keras kepala dan Menghalalkan segala cara
Al-Quran menggambarkan bahwa kerasnya batu tidak bisa mengimbangi kerasnya hati kaum yahudi. Sebab masih ada batu yang terbelah lalu keluar mata air darinya dan ada juga yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah (QS. 2:74). Keras hati kaum yahudi ini di antaranya disebabkan hobi mereka mendengarkan berita dusta dan makan dari usaha yang diharamkan (QS. 5:24).
Salah satu sistem perdagangan hasil cetusan dari yahudi adalah riba, saat ini sistem ini telah menjamur baik di kalangan non muslim ataupun muslim sendiri, harta haram yang mereka makan dari sistem ini menjadi salah satu penyebab butanya hati mereka dari larangan Allah untuk melakukan praktek riba.