Teluk Melano, Kepulauan Lemukutan Kabupaten Bengkayang, menyimpan tempat yang begitu sakral dan penuh dengan misteri. Tempat ini dikenal sebagai Tanjung Meriam Anom Merohom, sebuah tanjung yang menjorok ke laut dan memegang kisah luar biasa tentang sebuah meriam mistis yang menjadi penjaga pulau ini.
Pulau ini dikenal memiliki sebuah meriam yang sangat tidak biasa. Konon, jika meriam ini muncul, maka menjadi sebuah pertanda akan terjadinya bencana besar, seperti wabah atau kerusuhan. Meriam ini bukanlah senjata biasa; ini adalah sesuatu yang jauh lebih kuat, sesuatu yang tak dapat dijelaskan oleh akal manusia.
Kisah Asal-usul Meriam Gaib
Kisah tentang asal-usul Meriam ini menyertainya dalam lapisan-lapisan sejarah Pulau Lemukutan. Dahulu, pulau ini terkenal dengan kekayaan dan harta karunnya yang melimpah. Kekayaan ini mengundang perhatian Langun "Bajak Laut" yang penuh dengan niat jahat, mereka datang dengan maksud merampok barang-barang berharga.
Aman Narasumber yang berhasil aku temui mengatakan bahwasanya Dahulu Penduduk Pulau Lemukutan Tanjung Meriam Anom Merohom yang berani melawan bajak laut ini, memilih untuk mempertahankan harta karun mereka dan memproteksi pulau mereka dengan segala yang mereka miliki. Terjadi pertempuran sengit antara penduduk dan bajak laut ini.Â
Namun, sayangnya, dalam pertempuran tersebut, peluru meriam yang dimiliki penduduk akhirnya habis. Mereka hampir menang, tetapi kekurangan persenjataan membuat mereka harus menyerah.
Dalam situasi yang putus asa ini, seorang pemimpin suku yang bijaksana membuat keputusan yang sangat berani. Ia memutuskan untuk menggunakan sisa-sisa kekuatan yang dimiliki pulau ini dalam bentuk meriam mistis.
"Pelurunye habis, jadi seorang kepala suku memasukkan masyarakat kedalam meriam" Ujar Aman
Ia memerintahkan warga desa Tanjung Meriam Anom Merohom untuk memasukkan diri mereka ke dalam meriam dan ini merupakan satu-satunya cara untuk mengalahkan bajak laut untuk melindungi pulau mereka.
"Jadi waktu meriam meledak satu maka meledak pulak Kapal lainnya" Ujar Aman dengan Dialek Sambas yang Khas.