Yup, begitulah isi dari sebuah artikel baru baru ini yang kubaca. Hydroclorofine yang di gadang-gadang kan sebagai obat Corona ternyata tidak lolos dalam uji test. Lalu selama ini apa yang terjadi dengan dunia medis ? Bisakah mereka para tenaga ahli telah melakukan tindakan pengobatan yang salah alias malpraktek ? Bisa iya. Bisakah seorang di luar negeri yang memiliki penyakit bawaan lalu kemudian dia terkena flu dan diberikan obat yang tidak semestinya alias alergi terhadap obatan tertentu ?
Mungkinkah kejadian di Amerika Serikat, Italia dan berbagai negara lainnya telah terjadi tindakan yang demikian, apalagi yang meninggal adalah orang tua dan orang yang memiliki penyakit bawaan.
Ingat tidak semua orang mampu dengan obatan yang sama, aku contohnya, aku sangat alergi dengan Antalgin atau obat obatan yang memiliki Gin, makanya aku tidak cocok minum Paramex, Neuralgin.
Tulisan ini memang dibuat oleh orang bodoh, yup aku memang bukan ahli medis. Cuman banyak sekali kejanggalan yang kutemukan di Covid 19 ini.
Seperti contoh gejala gejala yang semakin aneh, kentut saat ini merupakan salah satu media penyebaran virus. Silahkan cek di google, tentu hal ini bagiku tidak masuk akal sama sekali.
Penyakit kulit, mata masuk ke bagian gejala Corona. Dan yang membuatku heran kemana penyakit yang lain. Bahkan Being Horney atau sangean menjadi gejala dari Corona.
Bukan meremehkan keberadaan Corona tapi media semakin lama semakin membesar-besarkan masalah ini. Herd Immunity pun dipermasalahkan, yup sebagian ada yang mengatakan herd Immunity itu solusi namun sebagian lagi tidak bahkan jika ingin melihat salah satu video dari seorang pakar di Amerika.
Telah terjadi salah penanganan dalam Covid 19
Link di sini
Dr. Indro sendiri pernah mengatakan belum ada yang mati karena Corona tanpa penyakit bawaan.
Aku sendiri pernah mengalami penyakit flu berat di bulan Desember 2019, yang membuatku tidak masuk kerja selama dua minggu
Dokter di Amerika sendiri banyak yang heran dengan tingkah laku media, aku pernah menonton video berbahasa Inggris yang mengatakan bahwa Covid-19 bisa disembuhkan dengan Vitamin C untuk memperkuat Imunitas pasien.
Aku sebenarnya bukan penganut ilmu bumi datar, bukan sama sekali sebab di Al-Quran telah dijelaskan bumi itu bulat. Namun Al-Quran juga menjelaskan keberadaan New World Order atau penyembah Dajjal.
Itulah yang membuatku yakin bahwa Freemason atau Illuminati itu ada. Media sudah dikuasai oleh mereka, celaka lagi mereka dimana mana ada.
Merekalah yang membuat berbagai macam kekacauan. Jangan anggap di Cina tidak ada mereka, di Indonesia juga tidak ada..
Mereka ada dimana mana. Makanya skenario good cop dan bad cop dimainkan.
Korea Selatan adalah negara yang telah berhasil pulih namun Korea Selatan akan di hadapi dengan krisis moneter.
Salah satu agenda Illuminati adalah Event EH 201 dan yang ditahun 2019 bukanlah event pertama mereka.
Event EH 201 pernah diadakan tahun 2001 atau satu tahun sebelum wabah Sars terjadi. Silahkan cek di google.
Pada tanggal 24 April 2020 atau hari pertama Ramadhan. Mega mall ramai dikunjungi warga. Mungkin mereka juga merasakan ada yang tidak beres dengan Covid ini.
Arab Saudi telah membuka Masjidil Haram artinya Pelaksanaan Tarawih dan Ka'bah juga telah ramai dikunjungi warga.
Obat Corona bagiku hanya satu yaitu Pikiran yang positif yakin sama kekuasaan Tuhan YME.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H