Mohon tunggu...
Priyo Setioko
Priyo Setioko Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger, Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah seorang magician dan sering menulis berbagai macam artikel, pernah mendapatkan penghargaan di Adira Faces of Indonesia 2011 blog : www.setioko.web.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Zonasi Sekolah? Mending Segala Aspek Saja Sekalian

25 Juni 2019   15:15 Diperbarui: 25 Juni 2019   15:33 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaannya berapa banyak orang yang meninggal akibat peraturan konyol seperti ini ?

***

Tenang kisah diatas hanya fiktif belaka, namun tak memungkinkan terjadi jika system zonasi masih diberlakukan, sebagaimana dikutip sebuah harian bahwa  Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi masih membingungkan siswa dan orangtua.  Menurut Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kediri Sumiarso, ada beberapa siswa maupun orangtua yang mendatangi kantor tempatnya bertugas dan mengaku bingung tentang pemberitahuan "tidak diterima".

Sementara itu, Kepala Ombudsman Kantor Perwakilan Jawa Barat (Jabar) Haneda Sri Lastoto mengakui masih banyak orangtua calon peserta didik baru belum memahami sistem zonasi. Hal ini dinilai imbas belum optimalnya pemerintah setempat menyosialisasikan PPDB sistem zonasi.

Haneda mengungkapkan, pihaknya sudah menerima sedikitnya 24 laporan dugaan pelanggaran terkait proses PPDB jenjang SD, SMP, dan SMA di Kota Bandung.

Pemerhati Pendidikan dari Universitas Multimedia Nusantara Doni Koesoema mengatakan, PPDB dengan sistem zonasi untuk menciptakan keadilan sosial. Sistem zonasi, kata dia melanjutkan, membuat anak sekolah dekat rumah sehingga menghemat biaya transportasi guna memberikan keuntungan ekonomi bagi orangtua.

Namun, kata Doni menambahkan, PPDB berbasis zonasi yang sudah berlangsung tiga tahun belum ideal karena adanya tumpang tindih aturan yang dibuat pemerintah daerah.

Zonasi sebenarnya telah di berlakukan di beberapa Negara maju namun mereka telah memiliki system yang maju pula sedangkan untuk Indonesia system ini perlu di lakukan sosialisasi terlebih dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun