Menikmati Siomay ala Pontianak di Ramay Raja Siomay -- Setioko Sebenarnya artikel ini sudah seharusnya di tulis pada awal bulan Maret 2019, namun karena kesibukan Setioko untuk mengikuti agenda kantor maka Tulisan ini baru di tulis pada tanggal 18 Maret 2019.
Sebelum berbicara mengenai Ramay, maka seperti biasa marilah kita sejenak menelusuri sejarah tentang masakan khas negeri tirai bambu ini.
Berdasarkan sejarah yang ditelusuri bahwasanya Siomay bukanlah kuliner asli Indonesia. Namun, Siomay berasal dari negeri Tiongkok, khususnya di Mongolia Dalam. Siomay dikenal sebagai salah satu varian dari dimsum. Dalam Bahasa Mandarin, siomay disebut shaomai, sedangkan dalam Bahasa Kanton, sering disebut shiu maai.
Pada mulanya siomay sendiri menggunakan daging babi cingcang yang dibungkus kulit tipis dari tepung terigu.
Bisa juga menggunakan daging udang, kepiting, atau daging sapi. Siomay dimasak dengan cara dikukus. Aslinya berbentuk bulat pihih dan diberi garnish bersupa telur kepiting, parutan wortel, dan kacang polong. Pada zaman dahulu masyarakat Tiongkok menikmati siomay dengan cuka atau kecap asin.
Sejarah berlanjut ketika Pedagang Tiongkok datang ke Indonesia, Karena di Indonesia mayoritas beragama Muslim, siomay pun kebanyakan dibuat dengan bahan halal, seperti ayam, ikan tenggiri, atau udang. Bentuknya juga agak berubah, tadinya pipih lalu dibentuk bulat.
Siomay juga disajikan dengan tambahan makanan, seperti kentang, kol, pare, tahu, telur, dan lain-lain. Siomay Indonesia nggak disajikan kering seperti di Tiongkok. Karena siomay disajikan dengan bumbu kacang yang gurih dan ada rasa pedasnya. Siomay seperti ini awalnya dipopulerkan di Bandung dan kini bisa ditemukan di banyak tempat di Indonesia.
Seperti di Kota Pontianak, Kali ini kita akan membahas kelezatan Siomay Ramay yang masih merupakan satu channel dengan Raja Uduk.
Patut di ketahui bahwa Siomay pertama kali hadir di Pontianak adalah Siomay Bandung yang saat ini berada di Jalan Zainuddin.
Dahulu, Siomay ini terkenal dengan nama Siomay PT, karena di jual di bawah bioskop Pontianak Theater yang beralamat di Jalan Patimura. Kini bioskop tersebut sudah almarhum dan di ganti dengan Supermarket Kaisar.
Kita tidak akan berbicara lanjut mengenai Siomay Bandung, namun kita akan berbicara mengenai Ramay.
Ukuran Siomay ini bisa di katakan unik, dan tidak terlalu besar namun tetep mampu membuat perut kenyang. Yang membuat sedikit berbeda adalah pelayanan yang sangat friendly. Selain itu menu di sini dijual dengan harga yang terjangkau.
Pemilik Ramay sendiri merupakan sesosok yang sudah tak asing lagi di dunia kuliner Pontianak sebab beliau juga owner dari Raja Uduk. Yaitu Rizal Kurniadi serta terletak tak jauh dari Raja Uduk yaitu di Jalan Teuku Umar Pontianak. Menikmati Siomay ala Pontianak di Ramay Raja Siomay.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H