Kelompok KKN-BBK 4 Â UNAIR Â ini menyelenggarakan kegiatan "Sosialisasi Anti Bullying" pada Selasa, 16 Juli 2024 mulai pukul 08.00 dengan peserta siswa kelas 5 dan 6 di SD Negeri 2 Kaligung, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi. Kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang dewasa maupun teman sebaya masih menjadi ancaman yang menakutkan di Indonesia. Data dari KPAI menunjukkan bahwa 2 dari 3 anak di Indonesia mengalami kekerasan, dengan berbagai bentuknya seperti fisik, seksual, emosional, dan penelantaran Kekerasan terhadap anak tidak hanya meninggalkan luka fisik tetapi juga trauma psikologis jangka panjang yang berdampak pada perkembangan mental dan sosial anak. Dampak negatifnya tidak hanya dirasakan oleh korban saja, namun juga pelaku dan orang disekitarnya. Oleh karena itu, sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan murid sekolah mengenai bahaya kekerasan dan cara pencegahannya.
Program ini sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 16.2.1 [b] yang berbunyi "Prevalensi anak usia 13-17 tahun yang pernah mengalami kekerasan sepanjang hidupnya."Â
Anti Bullying
Sosialisasi anti bullying ini dihari oleh 31 siswa dan siswi kelas 5 dan 6 SD Negeri 2. Kepala sekolah SD Negeri 2 Kaligung, Nanik Suparti, S.Pd., membuka lebar inisiatif mahasiswa untuk mengadakan kegiatan ini. "Adanya kegiatan ini diharapkan murid lebih memahami tentang bullying dan dampaknya sehingga murid SDN 2 Kaligung lebih berani untuk melaporkan tindakan bullying dan mewujudkan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari bullying"
Sosialisasi dilaksanakan secara interaktif. Faiz Bramantyo Aufa dan Salsabila Cahaya Putri Jouhar, selaku pembicara memaparkan video animasi mengenai bullying dan menjelaskan mengenai pemahaman bullying mulai dari definisi, jenis, dan dampaknya. Adanya kesadaran dan pemahaman mengenai bullying diharapkan dapat mencegah tindakan bullying sehingga menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.
"Saat ini anak-anak masih banyak yang melakukan tindakan bullying. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental korban maupun pelaku, terlebih anak-anak sedang berada dalam umur yang labil dalam perilaku," Â ujar Faiz
Melalui sosialisasi ini dapat memperoleh  hasil berupa murid sekolah dasar lebih memahami pemahaman bullying dan dampaknya, murid SD Negeri 2 Kaligung lebih berani untuk melaporkan tindakan bullying dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari bullying
Selain memberikan materi mengenai bullying, tim mahasiswa KKN BBK-4 memberikan games yang edukatif tentang bullying. Mekanisme dari games edukatif ini adalah tim mahasiswa KKN BBK-4 akan menayangkan suatu video setelah video selesai Tim akan menanyakan kepada murid sekolah SD Negeri 2 Kaligung mengenai Bullying. Adapun murid sekolah yang bisa menjawab dari pertanyaan Tim Mahasiswa KKN BBK-4 akan mendapat hadiah bas dari bullying
Selain memberikan materi mengenai bullying, tim mahasiswa KKN BBK-4 memberikan games yang edukatif tentang bullying. Mekanisme dari games edukatif ini adalah tim mahasiswa KKN BBK-4 akan menayangkan suatu video setelah video selesai Tim akan menanyakan kepada murid sekolah SD Negeri 2 Kaligung mengenai Bullying. Adapun murid sekolah yang bisa menjawab dari pertanyaan Tim Mahasiswa KKN BBK-4 akan mendapat hadiah
Setelah sosialisasi selesai Tim mahasiswa KKN BBK-4 akan menempelkan  sebuah poster dengan "judul stop bullying" di dinding  kelasÂ
Adanya sosialisasi ini diharapkan sebagai aksi preventif untuk mencegah tindakan bullying dan meningkatkan kesadaran akan dampak bullying sehingga dapat membantu mengurangi kejadian bullying yang terjadi di sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H