Mohon tunggu...
Sulistriono
Sulistriono Mohon Tunggu... Konsultan HR -

Konsultan SDM dan Trainer, Selalu belajar hal baru dengan tidak melupakan yang lama, ingin menjadi orang bermanfaat bagi sesama, dan berbagi motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cara Mudah Agar Disukai di Tempat Kerja

1 Oktober 2015   21:00 Diperbarui: 2 Oktober 2015   21:54 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aktifitas kita sehari-hari tentunya tidak pernah bisa lepas dari kehadiran orang lain,baik dilingkungan tempat tinggal kita maupun dilingkungan kerja kita. Apapun posisi kita ditempat kerja, kita akan selalu beriteraksi dengan orang lain. kita tidak bisa melakukan pekerjaan sendirian, namun kita pasti membutuhkan peran serta rekan kerja, baik atasan kita maupun anak buah kita.

Seringkali tanpa kita sadari ada beberapa rekan kerja kita yang sebenarnya kurang suka dengan kita, atau bahkan sama sekali tidak suka dengan kita, atau sebaliknya kita seringkali tidak menyukai rekan kerja kita,atau bahkan atasan kita, sehingga apa yang kita kerjaan untuk membantu mereka semata-mata karena menjalankan kewajiban dengan keterpaksaan.

Kebanyakan dari kita justru hanya sibuk memikirkan bagaimana cara meningkatkan kinerja kita agar disenangi oleh rekan kerja, atasan, maupun anak buah. Padahal kebanyakan orang membenci rekannya lebih karena sikap yang kurang menyenangkan dari pada masalah kemampuan.

Dalam pekerjaan saya sebagai konsultan SDM, hampir setiap waktu saya berinteraksi dengan berbagi orang dan berbagi posisi, dari mulai level staff sampai dengan level direktur. Dari komunikasi yang ada tersebut, saya sering mendengar keluhan mereka tentang rekan kerja,atasan, atau anak buah mereka, kesimpulanya adalah hampir disetiap tempat kerja akan ada kondisi dimana ada orang yang tidak disukai oleh rekan kerja.

Lalu bagaimana cara agar kita bisa disenangi dilingkungan kerja kita?

Caranya cukup mudah, lakukan sesuatu dengan 2 (dua) hal ini yaitu: Head (Pikiran/Nalar), Heart (Nurani/Moral)

Sebelum bertindak seharusnya kita bisa menggunakan Head (Pikiran/Nalar) untuk berfikir apakah tindakan yang akan kita ambil merupakan tindakan terbaik, apakah ada alternatif lain yang bisa kita lakukan, bagaimana dampaknya, dan bagaimana cara kita melakukanya agar bisa efektif.

Meskipun kita sudah benar-benar memikirkan tindakan yang akan kita ambil, bukan berarti tindakan yang kita ambil selalu menjadi tindakan terbaik, boleh jadi itu adalah tindakan terbaik bagi kita, tapi belum tentu bagi lingkungan sekitar kita, dalam hal ini bagi lingkungan kerja kita. oleh karena itu biasakan diri dengan menggunakan Heart (Nurani/Moral). Dengan menggunakan Hati kita bisa menimbang apakah tindakan yang telah kita pertimbangkan dengan menggunakan pikiran/nalar kita sudah sesuai dengan nurani kita, apakah tindakan tersebut menyalahi keyakinan kita, apakah tindakan tersebut akan bisa merugikan orang lain, atau tindakan tersebut bisa menyakiti orang lain?

Untuk mengambil sebuah tindakan biasakan diri kita untuk mengkoordinasikan antara Head dan Heart, sehingga akan bisa menghasilkan tindakan yang baik untuk kita, namun tidak merugikan atau melukai orang lain.

Apabila kita terbiasa melakukan semua tindakan dengan dua hal diatas, maka kita akan terbiasa mengambil tindakan yang terbaik berdasarkan alternatif yang ada, tanpa akan merugikan orang lain. Dengan demikian kita akan terlihat lebih cerdas dalam bertindak, karena setiap tindakan kita sudah benar-benar kita pikirkan, dan disisi lain tindakan yang kita ambil juga tidak akan merugikan orang lain. sehingga kita tentunya akan disukai oleh rekan kerja, atasan, maupun anak buah kita. 

A loving heart is the beginning of all knowledge.
~Thomas Carlyle~

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun