"Ibu bangga padamu sayang, kamu memang malaikat kecilku," ucap Bu Siska dengan memeluk Yuni.
"Kamu sudah membantu ibu saja ibu sudah sangat senang. Kamu tenang saja dagangan ibu tadi habis semua." Yuni pun langsung senang mendengar semua itu. Memang sejak dua tahun yang lalu, tidak ada yang mau menyumbang di panti asuhan itu, jadi Bu Siska dan Yuni lah yang bekerja keras untuk merawat anak-anak panti yang lain. Mungkin karena di sini, Yuni lah yang lebih tua meskipun umurnya masih 8 tahun.
"Ibu punya kabar gembira buat kamu." Mendengar ucapan dari Bu Siska membuat Yuni melepaskan pelukannya dan bertanya,
"Kabar gembira apa Bu?" tanya Yuni dengan mengerutkan keningnya.
"Tadi ada seorang suami istri yang mengangkatmu jadi anak mereka. Tapi, yang lebih membuat ibu bahagia adalah mereka termasuk keluarga Pondok pesantren. Seperti yang kamu inginkan dulu sayang." Mendadak Yuni pun langsung menangis dan kembali memeluk Bu Siska.
"Benarkah Bu? Aku sangat senang mendengar itu. Tapi... Bagaimana dengan Ibu dan adik-adik? Selama ini kan tak ada yang mau menyumbang di panti asuhan kita." Bu Siska pun langsung tersenyum ketika mendengar perhatian Yuni itu.
"Kamu tahu sayang? Kamu adalah malaikat kami, penyejuk hati kami, Karena kamu juga, sekarang ada penyumbang untuk panti asuhan kita dan mereka adalah orang tua angkat kamu."
"Benarkah Bu?"Â
"Iya, ya sudah sekarang kita Buka puasa dulu ya? Nanti setelah sholat tarawih, orang tua angkatmu akan menjemputmu." Ucap Bu Siska yang langsung di angguki oleh Yuni.
"Terima kasih ya Allah, di bulan Ramadhan yang penuh berkah dan Rahmat ini, engkau membantu panti asuhan dan memberikan kebahagiaan yang tiada hentinya untukku. Aku sangat bersyukur ya Allah. Terima kasih atas segalanya." ucap Yuni dalam hatinya, lalu ia kembali melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam panti asuhan.
********