Hari kedua kami di Natuna, kami diajak jalan-jalan melihat pembangkit tenaga diesel yang dipunyai natuna satu-satunya. Pak manager bilang kalau cuma di Ranai penerangan hampir sempurna, sementara sisanya di kabupaten Natuna yang lain listrik tidak 24 jam dan biasanya menyala mulai sore hingga pagi tiba. Miris ya kalau tahu masih banyak masyarakat yang belum menikmati listrik 24 jam.
Pertama kali juga saya melihat langsung pembangkit diesel ini yang jumlahnya banyak banget dan panas banget loh di dalam, suaranya pun bising banget. Katanya pembangkit ini lebih boros dan haus sama BBM jadi termasuk pembangkit yang tidak sehat dan memakan biaya yang besar.
Kebetulan saya juga ikut Pak Manager keliling melihat kabel-kabel yang sering dirusak ternyata sering dirusak oleh monyet-monyet trus mereka juga mati kesetrum lah bagaimana dah, namanya juga di sini masih hutan-hutan jadi gitu. Kalau di perkampungan kita juga sering mendapati kabel PLN rusak karena benang layangan, ada juga yang rusak karena pohon tumbang. Nah dari bisik-bisik anak buahnya, si Pak manager ini sering banget keliling periksain kabel kabel biar ga kenapa-kenapa bahkan di hari liburnya. Emang pak manager yang satu ini saya lihat bener-bener kerja.
Sembari menemani Pak Manager, kita juga main-main ke Alif Stone. Tempat ini merupakan lokasi syuting salah satu video klipnya Anji. Mungkin satu-satunya tempat wisata yang lumayan besar di Ranai, Natuna. Mirip kayak belitung, Alif Stone juga dikelilingi oleh banyak bebatuan besar namun menurut saya masih lebih cantik Belitung. Oia untuk tempat makan juga masih berupa tenda-tendaan. Di sini kami sebenarnya berburu sunset tapi karena asap yang terus-terusan menggantung di langit kami selalu gagal dapetin sunset.
Di tempat ini juga, kami melangsungkan wanwancara karena dianggap punya landscape yang paling bagus. Salah satu pejabat BUMN pun request pengen diinterview  di sini dan saya gak gitu suka sama dia karena sangat bossy dan narsis hahaha. Tapi karena klien yaudahlah dikerjain aja. Bahkan sampai ngulang berkali-kali ucapan dia saat direcord, oh my god sampai bikin tim kita frustasi. Selepas interview selesai kami dibawa menuju Selat Lampa. Â
Habis dari Selat Lampa, kami diajak ke homestay yang ada di tengah laut? Homestaynya cantik dan warna warni, penasaran ikutin kelanjutan ceritanya terus.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI