Saat mau memakai jaket ini, teman saya berujar "kenapa takut ya" saya pun heran "hah gak mau ambil jaket" saya baru sadar karena badan si teman saya semakin dekat dengan posisi badan saya. Tapi saya gak khawatir karena toh saya tahu dia sudah hampir setahun jadi kalau mau ngapa2in saya sudah hapal.Â
Malam menyusuri sungai semakin romantis dengan alunan musik dan warna warni kerlap kerlip lampu bangunan di sisi sisi kapal. Pantesan dia ngerasa terbawa suasana kayaknya begitu pun saya. Memang ini salah satu ide dating terbaik kalau bawa pacar ke Singapura apalagi melamar di sini ahhhh.... dijamin meleleh deh. Walaupun harganya lumayan tapi jadi pengalaman kencan terbaik di sini.
Selepas itu seakan gak mau malam berakhir dia masih mengajak saya ke tempat yang lain. "Mau kemana lagi?" katanya menawarkan. Akhirnya saya memilih untuk pergi ke pusat belanja oleh-oleh di Musafa Center karena si mama nitip baju. Feeling saya jadi semakin manja dengan dia yang membawa tas ransel saya di pundaknya karena khawatir saya keberatan beban.Â
Kami sudah mirip seperti lover saat itu hahaha kalau diinget lucu ya. Lalu dia juga dengan setia menawarkan mengantar sampai hotel dengan taksi sembari mengeluarkan hape dan mau selfie bersama. Entah kenapa juga kami berdua malah semakin dekat fotonya (ini kenapa dah) hingga kepala saya menempel ke kepalanya. Sepertinya bener-bener terbawa suasana romantis.
Sampai di hotel saya pun terasa berat melepaskannya apalagi besok saya pulang dan gak tau kapan ketemu lagi hiks. Sampai sekarang kami tak pernah bertemu lagi, itu satu-satunya pertemuan kami yang sungguh terasa manis sampai saat ini. Okeee lah sudah dulu ceritanya udah kepanjangan nih. Cerita lainnya di sini. Â Videonya simak di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H