Sementara kami di belakang sibuk wah wah wah aja kaga pengertian sampai membuat Rian yang orangnya adem ayem mengomeli kami dan menyuruh diam. Entah kenapa kami pun menurut karena paham kayaknya ini bener-bener gawat deh jalannya. Si mama terus merapalkan berbagai doa, tahlil, tahmid dan sebagainya. Lalu saya meremas ujung kursi dan berharap semua baik-baik saja. Setelah ketegangan hampir satu jam, Alhamdulillah kami selamat sentosa dan sampai di hotel kami yang begitu dekat dengan Kelimutu.
Sesaat kami juga bimbang apa bisa dengan cuaca buruk begini lihat sunrise di bukit Kelimutu. Penasaran apa kita bisa lihat? nantikan cerita selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H