Walau terlihat remang-remang saya senang. Tapi saya gak bisa meraihnya, hingga akhirnya teman saya menghampiri dan membagi ubur-ubur yang dia tangkap ke saya. Huwaaa ternyata rasanya gini ya pegang ubur-ubur kenyel kenyel gitu. Saya pun berfoto dengan muka setengah panik wkwkw.
Setelah puas berenang gerimis kembali turun, maka kami sudah harus kembali ke kapal. Hujan pun semakin deras, kami kedinginan dan lucunya si kapten bukannya membawa kami kembali ke Maratua malah ngajak ke tempat lain yang katanya ada gua di sana.Â
Akhirnya hujan-hujan beberapa orang mecoba turun dan mengekplorasi tempat itu, saya pun ikut dengan tertatih-tatih karena karang menancap di kaki saya. Ketemu juga bibir gua itu yang airnya sudah mencapai dada, jadi kalau mau masuk ya harus berenang.Â
Meski ada yang penasaran, kami memilih untuk gak nekat dan kembali ke kapal dan penginapan. Di sini saya mencari-cari toilet tentu saja tidak ketemu wkwkw.... begitupun di Kakaban. Walau ada bilik tapi gak jelas itu bilik buat apa, parah lah.
Sampai di Maratua kami diminta segera bersiap kembali ke Berau tetapi terlebih dahulu mampir ke Derawan. Saya penasaran banget gimana tuh wujud Derawan yang terkenal itu.Â
Penginapan kami di Maratua Paradise Village begitu ramai. Banyak orang yang singgah di sini. Plus penginapan sedang surut airnya sehingga dasar pantai tempat penginapan kami berada kelihatan putih bersih woww banget.Â
Setelah, selesai beres-beres kami pun meluncur ke Derawan dan makan siang nasi bungkus di sana dengan banyaknya penyu yang mengintip. Ya ampun gemes banget plis banget jangan rusak alam ya biar mereka bisa tetep selucu ini.
Selepas makan siang, kami mengeksplorasi Derawan yang ternyata saya pikir-pikir mirip kayak Pulau Pramuka. Air laut dan pantai di sini tidak terlalu indah mungkin karena padatnya rumah penduduk kali ya.Â
Selain itu, banyak juga cottege dari yang kelihatan mahal sampai homestay. Di sini kami malah menghabiskan dengan membeli oleh-oleh sembari berjalan kaki. Cuaca terik sehabis hujan begitu terasa menyengat membuat jalan-jalan di Derawan malah tidak mengasyikan.Â
Saya juga numpang solat di sini dan justru menjumpai banyak banget penduduk asli sini yang begitu ramah. Setelah dirasa puas, kami akhirnya kembali ke Berau dengan perjalanan 4 jam lamanya. Dari sini pun langsung tancap gas ke airport dan Jakarta.
Sejauh ini, worthed sih untuk hoping island di Maratua, Kakaban dan Derawan. Tapi disarankan untuk mengambil penginapan di Maratua saja yang lebih indah dan bersih dibandingkan Derawan.Â