Lalu saya coba raba air di pantai ini, wuzz bener panas. Tapi kata si bapak ada beberapa titik yang memang bisa jadi tempat mandi dan juga rebus telur. Semakin malam juga airnya semakin ramah di kulit hm... enaknya. Dan sang surya tenggelam pun mulai memancarkan pesonanya. Merah, orange, yang menjadi latar para nelayan yang sedang melaut. Masya Allah. Saya selalu paling suka bagian ini saat ekspedisi.Â
Saya memandangnya terkesima, lalu tersadar kalau ini harus segera diabadikan. Buru-buru saya menodongkan lensa kamera saya ke sang surya. Dia menyambut dengan hangat dan khitmad seperti sebelum-sebelumnya. Dan beginilah hasil foto-fotonya.Â
artikel lain dan videonya
Esoknya kami pun akan kembali ke sini dengan keadaan terparah saya. Lho kenapa? cek dulu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H