Dari situ kita cus lagi, kali ini saya memberanikan diri keluar mencari udara segar sendiri dan nyatanya sudah mendapati teman-teman saya merokok dengan nyamannya. Oia, hampir lupa, ada klien dari kementerian yang ikut juga orangnya diem bae sih jadi saya lupa kalau dia ikut wkwkw...
Laut biru terlihat terhampar luas dengan deburan ombak pecah gegara dibelah kapal kami. Pak pendamping bilang kalau laut Sulawesi ini punya gunung berapi di bawah laut sehingga kadang arus dan ombaknya begitu berbahaya, ga tau bener apa gak. Tapi memang suatu malam di Siau kami mendengar kabar ada kapal yang karam karena menyerah pada ombak-ombak liar di perairan Sulawesi ini. Waduh serem juga.
Meski punya cerita yang seram gak menyurutkan saya untuk foto-foto ria ihiy. Bagus hasilnya. Saya juga memotret beberapa teman termasuk si klien yang rupanya ini menjadi pertanda mengesalkan di kemudian hari wkwkw....
Sampai di sana saya sedikit limbung namun sudah harus menuju ke hotel dan makan siang lagi di rumah makan apa adanya. Pun hotel yang apa adanya, nyaman tapi tampilan luarnya mirip ruko dengan harga yang setara sama hotel bintang 3 di sini. Hmmmm....
Cerita lainnya di sini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H