Pagi benar kami sudah check out dari hotel tujuannya mau ke airport dulu untuk reschedule karena kita mau pulang lebih siang. Kenapa? apalagi kalau bukan mau jalan-jalan dulu. Setelah dari semalam tanya-tanya ke sopir lokal kami, ketemu lah kalau kita bisa mampir dulu ke Batu Kapal. Letaknya cuma sekitar setengah jam dari airport.
Apaan tuh? jadi pas kita sampai sana masih sekitar jam 9 gak ada orang sama sekali di balai penjualan karcis. Hm... akhirnya kita ke bawah. Jadi emang lokasi Batu Kapal ini kita harus naik turun ke arah pantai yang emang lumayan bikin ngos-ngosan. Ternyata pas sampai bawah, emang gak ada siapa-siapa.
Ombak begitu keras terdengar, deburnya menyiprat sampai ke muka-muka. Segeur. Saya sendiri gak melihat tanda-tanda sesuatu yang menyerupai kapal, kenapa namanya Batu Kapal ya. Ombak di sini bener-bener keras karena memang menghadap langsung Laut Banda (cmiiw) karena saya langsung tertarik buru-buru deh didokumentasiin sembari menunggu teman-teman saya menerbangkan drone.
Bukan cuma ombak yang bikin kepicut tapi juga pohon besar yang menjorok ke arah laut, sepertinya spot selfie juga karena dipasang tangga. Yaudah deh, coba-coba naik tapi pas udah di tengah pohon malah ketakutan karena tinggi bener, kalau jatuh fix nyemplung ke laut hahaha...
Teman saya satu lagi ternyata menemukan spot yang lebih menarik. Tapi kita harus sedikit manjat-manjat bebatuan, lumayan dah. Kita melewati gerbang batu bolong dan di dalamnya ada jalan-jalan kecil yang menawarkan pemandangan super wow. Debur-debur ombak yang menghempas bebatuan di sini sedikit mirip sama wisata Bilabong di Nusa Penida Bali yang sama-sama garang tetapi menimbulkan bias air yang cantik bahkan memunculkan pelangi keren anget.
Cerita lainnya lihat di sini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI