Oh ya, saya mampir untuk solat di Masjid Sultan di Bugis Strett. Saya merasa familiar dan dekat di sini. Banyak orang melayu tapi tetap saja di sekitaran masjid banyak kafe dan mal yang jual makanan dan minuman haram. Ampun deh.
Bugis Street
Hari ke-2
Hari kedua ini saya bersama teman saya yang masih mengantuk memutuskan pergi ke Johor Baru, Malaysia. dengan menyeberang bus kami ke sana dan memakan waktu sekitar 1,5 jam.
Yang saya sesalkan dalam waktu segitu kita tidak diperkenankan makan dan minum. hellow, nyiksa banget kan. Saya kemudian protes ke teman saya kalau Singapura harus bikin peraturan yang relevan dan masuk akal. Bisa-bisa orang dehidrasi kalau tidak minum selama 1,5 jam.
Di Johor kami terdampar di pasar yang berbatasan dengan terminal. Setelah makan, kita bingung hendak kemana karena Johor minim pariwisata. Perjalanan saya semakin kacau karena teman saya tampak tak bersemangat dan kami berulang kali salah turun naik mobil.
Kemudian berjanji mengantar saya ke Little India, saya ingat di sana dia mulai terpengaruh budaya SARA Singapura. Dia mewanti-wanti saya untuk hati-hati terhadap tas saya, dia bilang saya bisa lengah dimana saja tetapi tidak di Little India. Meski begitu saya tidak peduli saya bersikap wajar seperti biasa tanpa mengendurkan tingkat waspada saya.
Saya keling sana keliling sini, teman saya minta pulang karena dia sangat mengantuk. Kami sempat mampir ke kuil di dekat sana dan melihat upacara entah apa. Saya selalu tertarik dengan colourful-nya kuil mereka hehehe.
Salah satu kuil di Little India
Terakhir kami mampir ke swalayan, aduh saya lupa namanya. Saya hitung budget saya untuk bisa beli coklat yang lucu-lucu rasanya di sana. hehe. Akhirnya habis 400 ribu rupiah cuma beli cokelat.
Hari ke-3