Mohon tunggu...
Tyaswinanti
Tyaswinanti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

pencari ilmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Sosialisasi Penanganan dan Kesiapsiagaan Bencana di Sekolah

15 Maret 2023   01:03 Diperbarui: 15 Maret 2023   01:10 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BPBD. Sahabat kompasiana mungkin ada yang pernah mendengar atau sudah familiar dengan istilah tersebut? Atau mungkin, sahabat kompasiana baru mendengar istilah itu kali ini? Iya, BPBD adalah singkatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Menurut Wikipedia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah lembaga pemerintah non-departemen yang melaksanakan tugas penanggulangan bencana di daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten/ Kota dengan berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Adapun tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sesuai yang dicantumkan di web nya https://bpbd.jakarta.go.id/, adalah sebagai berikut.

Tugas BPBD:

Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah dan BNPB terhadap usaha Penanggulangan Bencana yang mencakup pra Bencana, Tanggap Darurat Bencana dan Pasca Bencana secara adil dan setara serta sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan;

menetapkan standardisasi serta kebutuhan penyelenggaraan Penanggulangan Bencana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;

Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;

Melaksanakan penyelenggaraan penanganan bencana di daerah;

Melaporkan penyelenggaraan penanganan bencana kepada Kepala Daerah setiap 1 (satu) bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam keadaan darurat bencana;

Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;

Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari APBD; dan

Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Fungsi BPBD:

Perumusan dan penetapan kebijakan Penanggulangan Bencana dan penanganan Pengungsi dengan bertindak cepat, tepat, efektif dan efisien; dan

Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan Penanggulangan Bencana secara terpadu dan menyeluruh.

Mengingat betapa pentingnya peran dan fungsi BPBD tersebut, maka sudah selayaknya jika BPBD juga melaksanakan sosialisasi ke sekolah-sekolah. SDN Kebon Pala 03 Pagi, yang merupakan salah satu sekolah penggerak di Kecamatan Makasar Jakarta Timur, juga berupaya untuk berkolaborasi dan bekerja sama dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta.

dokpri
dokpri

Alhamdulillah, pada hari Selasa, 14 Maret 2023 SDN Kebon Pala 03 Pagi berhasil menyelenggarakan kegiatan sosialisasi teknik kesiapsiagaan dan simulasi penanganan bencana gempa bumi, yang merupakan hasil kolaborasi dengan BPBD DKI Jakarta.

Peserta kegiatan sosialisasi hari ini adalah seluruh peserta didik dari kelas 3, 4, 5, dan 6, dan dihadiri oleh segenap warga sekolah SDN Kebon Pala 03 Pagi Kecamatan Makasar Jakarta Timur. Acara dilaksanakan dari mulai pukul 09.30-12.00 WIB, bertempat di aula lantai 2 SDN Kebon Pala 03 Pagi.

Kegiatan sosialisasi teknik kesiapsiagaan dan simulasi penanganan bencana gempa bumi dibuka oleh MC, dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipandu oleh Bapak Sarwata, S.Pd.I. 

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Kepala SDN Kebon Pala 03 Pagi, Ibu Hj. Erna Yuliastuti, M.Pd. Dalam sambutannya, Ibu Kepala Sekolah menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program sekolah penggerak, dan diharapkan menjadi pelopor bagi sekolah-sekolah lain untuk melaksanakan sosialisasi serupa. Ibu Hj. Erna juga menambahkan, bahwa kegiatan ini sudah selayaknya diikuti dan dilaksanakan dengan baik oleh semua peserta didik dan warga sekolah, karena ini adalah pembelajaran yang bermakna, dan sudah selayaknya kita patut bersyukur karena banyak ilmu dan wawasan baru yang kita dapatkan, terutama dalam kesiapsiagaan menangani bencana, terutama gempa bumi.

dokpri
dokpri

Kegiatan sosialisasi teknik kesiapsiagaan dan simulasi penanganan bencana gempa bumi yang dilaksanakan oleh Tim BPBD DKI Jakarta berlangsung dengan sangat interaktif, seru, dan menyenangkan. Tentunya hal ini membuat semua peserta didik antusias untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dari awal sampai selesai. 

Tim BPBD melakukan sosialisasi dengan memperkenalkan beberapa macam alat-alat yang biasa digunakan ketika terjadi bencana,  dan beberapa peserta didik diminta untuk memperagakan serta memakai alat-alat tersebut. Petugas juga menjelaskan nama alat dan fungsi dari alat-alat tersebut, di antaranya senter, handy talky, pelampung dan peluit yang biasa dipakai oleh Tim SAR.

Selain itu, petugas dari Tim BPBD juga menyampaikan persiapan-persiapan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana yang terjadi, di antaranya dengan menyiapkan satu buah tas yang berisi dokumen-dokumen penting, obat-obatan, uang tunai, masker, makanan dan minuman yang tidak mudah kadaluarsa. Hal ini berguna jika sewaktu-waktu terjadi bencana, kita sudah siap, dan bisa menyelamatkan dokumen-dokumen penting dalam satu tas.

Petugas juga menjelaskan tentang beberapa cara menyelamatkan diri jika terjadi gempa, apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa, terutama ketika terjadi gempa di sekolah. 

Petugas menghimbau kepada peserta didik agar tidak panik jika terjadi gempa, dan harus segera berlindung. Kita bisa berlindung di bawah meja atau kursi, misalnya. 

Selain itu kita juga bisa menggunakan tas untuk melindungi kepala kita. Apabila kita tidak membawa tas, kita tetap harus berusaha melindungi dan menyelamatkan diri kita dengan menggunakan kedua tangan untuk melindung kepala dan batang otak kita.

Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi jika  terjadi bencana. Sebelumnya sudah disepakati bahwa jika ada bel panjang berbunyi satu kali, itu artinya terjadi gempa, bel 2x artinya harus segera melakukan evakuasi dan menuju ke satu titik kumpul. 

Kegiatan evakuasi juga harus dilaksanakan dengan hati-hati dan teknik tersendiri. Peserta didik ditekankan agar jangan panik, dan ketika evakuasi tidak boleh lari-larian dan dorong-dorongan selama berada di tangga, karena itu justru akan berbahaya.

Setelah evakuasi, semua berkumpul di titik kumpul dan melaporkan kepada kepala sekolah, apakah ada korban atau selamat semua. Jika ada korban harus segera dievakuasi oleh tim rescue sekolah yang sudah dibentuk dan ditunjuk.

Tim dari BPBD juga mencontohkan beberapa trik dan teknik untuk melakukan evakuasi korban, baik itu korban yang bisa diangkat oleh seorang anggota tim rescue, maupun yang harus ditandu. 

Penjelasan dilaksanakan dengan praktik langsung, jadi tidak hanya sekedar teori, tetapi benar-benar dipandu sampai tim rescue bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.

Dokpri
Dokpri

Demikian sekilas kegiatan sekolah kami hari ini. Terima kasih kepada Tim BPBD DKI Jakarta. Semoga ke depan tetap bisa bekerja sama dan berkolaborasi dengan kami, SDN Kebon Pala 03 Pagi. Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Semoga menginspirasi untuk memajukan dan mengamankan negeri. Aamiin ya robbal alamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun