Mohon tunggu...
Tyas Thok Thil
Tyas Thok Thil Mohon Tunggu... karyawan swasta -

If you know nothing about me, DON'T JUDGE ME!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Arogansi Polisi

25 Maret 2011   02:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:28 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aro·gan·si n kesombongan; keangkuhan: kalau tidak mau meminta maaf, berarti dia mau menunjukkan -- kekuasaannya

Kemarin sore saya pulang dari kantor, jalan di depan kantor -yang lebarnya hanya 4 meter- macet. Saya tidak tahu apa penyebabnya, tapi sepertinya kemacetan yang terjadi cukup panjang. Di pertigaan macetnya luar biasa. Tapi yang macet kok tidak hanya jalur sebelah kanan saya, jalur yang saya ambilpun macet, padahal kemacetan utama ada di jalur kanan.

Dengan agak sedikit 'nakal', suami saya melewati lahan parkir Ruko. Setelah beberapa meter, kami melihat ada sebuah mobil (saya lupa merek mobilnya, yang jelas sejenis Avanza atau Xenia). Mobil tersebut menyerobot jalur. Dia mengembat jalur kami.

[caption id="attachment_97300" align="alignnone" width="300" caption="Yang warna Merah adalah si penyerobot"][/caption] Setelah kami tepat berada di samping mobil tersebut, kami melihat siapa yang ada di dalam mobil. Ternyata ada beberapa orang di dalamnya, dan mereka memakai seragam Kepolisian. Dua orang di depan sepertinya 'berpangkat'. Memang beberapa ratus meter lagi terdapat kantor Samsat, mungkin mereka adalah Polisi yang bertugas di sana. Mereka tersenyum -saya melihatnya sebagai sebuah seringai yang memuakkan-, seperti membanggakan diri bahwa mereka bisa melanggar seenak udel mereka. Ingin rasanya moment itu saya abadikan, namun hujan yang cukup deras membuat saya mengurungkan niat. Karena saya hanya mempunyai kamera pada Handphone saya. Kami benar-benar kesal dengan tingkah aparat kepolisian yang arogan seperti mereka. Ternyata Indonesia tidak berubah walaupun Presiden sudah berganti berkali-kali, namun arogansi aparat penegak hukum sepertinya tak akan pernah berganti..

1301019178583720020
1301019178583720020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun