Jika kamu sebuah kendaraan, motivasi yang kuat ibarat bahan bakar. Tanpa motivasi yang kuat, belajar bahasa asing yang kamu jalani sangat mungkin mogok di tengah jalan. Temukanlah alasan mengapa kamu mempelajarinya, bayangkan apa yang akan terjadi jika kamu tidak dapat menggunakannya, dan tentukan seberapa penting bahasa itu buatmu.
Jika motivasimu hanya sekadar penasaran atau hobi, mungkin suatu ketika akan bosan dan memutuskan berhenti. Cobalah kuatkan motivasi dengan yakin bahwa bahasa apa pun itu baik karena semuanya ciptaan Allah. Mungkin saat ini belum bermanfaat untukmu, tetapi di kemudian hari mungkin ada hal besar yang bisa kamu lakukan dengan itu. Jadi, selama ada ingatan tentang Allah dalam apa yang kamu pelajari, insyaallah jadi ibadah.
Enggan Berinvestasi
Bila salah satu motivasimu belajar bahasa asing ialah karena dapat beasiswa kursus gratis atau mumpung ada teman yang bisa mengajari tanpa harus bayar, bersiaplah karena gratis itu tak selamanya. Kamu harus bersiap menginvestasikan waktu dan uang ketika jatahmu habis, misalnya dengan mengikuti kelas berbayar atau membeli buku-buku dan video materi pembelajaran untuk belajar secara mandiri.
Pengalaman nih, dulu saya pun berhenti belajar bahasa Arab karena hilang kontak dengan teman yang jadi tutor saya. Akhirnya setelah termotivasi kembali untuk belajar, rela juga keluar biaya untuk beli buku dan ikut kelas online berbayar. Sebetulnya, belajar sendiri pun tidak gratis juga. Kamu perlu mengalokasikan waktu, paket data, dan buku untuk mencatat misalnya. Ya bukan?
Kalau semuanya mau gratis dan datang sendiri kepada kamu, jangan berharap akan pandai.
Tidak Berpendirian
Ketika kita 'ketahuan' belajar bahasa asing, entah dari keluarga, teman-teman, atau bahkan orang tak dikenal pasti ada yang mengecilkan kita. Misalnya dengan bertanya, "Yakin mau belajar bahasa Inggris, bahasa Jawa aja belepotan kok?", "Kebanyakan gaya deh, ngomong bahasa Korea, memangnya kamu hidup di mana?", "Belajar kok bahasa Prancis? Kenapa nggak Arab saja?"
Wajar kalau kata-kata semacam itu menyurutkan niatmu, tetapi jangan sampai berhenti belajar karena komentar orang lain. Kembali ke pernyataan di poin nomor tiga. Semua bahasa itu baik tanpa perlu dibanding-bandingkan.
Belajar bahasa asing itu memang kadang menyenangkan, kadang membosankan, tergantung suasana hati. Namun, bila sudah mulai hilang keinginan belajar, coba gali lagi motivasimu. Sayang kan, waktu dan tenaga yang sudah dihabiskan untuk belajar sampai tahap itu? Memang tidak ada yang sia-sia, tetapi memulai dari awal lagi pastinya sangat berat ketika kamu sudah lama berhenti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H