Mohon tunggu...
Tyas Gina
Tyas Gina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tyas Ginaa

TyasGinaPramesti/PAI H/ IAIN PEKALONGAN

Selanjutnya

Tutup

Love

Jangan Menikah karena Usia, Nikahlah karena Kesiapan

29 Desember 2021   09:58 Diperbarui: 29 Desember 2021   10:21 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Pertanyaan Kapan nikah? pasti sudah terngiang-ngiang di remaja usia 25 an. Pertanyaan itu membuat kita merasa bersalah, diumur yang sudah dewasa tapi belum juga menikah. Perlu kita pikirkan, emng umur 25 harus sudah menikah? menikah bukan tentang umur kita berapa, melainkan bagaimana bekal dan kesiapan nanti setelah menikah. Menikah itu kebutuhan tetapi apakah menikah sebelum siap itu dibenarkan? Cobaan setelah menikah itu banyak tidak hanya ekonomi, tetapi kelangsungan hidup, perbedaan pendapat, bahkan bisa muncul orang ketiga. Dengan belum menikah, hidup masih berjalan kok. So, Jangan khawatir jika kamu belum mendapatkan pasangan atau belum siap untuk menikah.

Ketika kalian dipertemukan dengan seorang lelaki sebaiknya kamu seleksi terlebih dahulu, cari tahu kepribadiannya. Jangan main samber aja kaya petir. Yang dikhawatirkan nanti diakhir kalian malah mengeluh karena kepribadian pasangannya tidak sesuai dengan kriteria. Menikah bukan tentang siapa yang cepat, tapi carilah yang tepat. Percayalah Tuhan sudah memberikan jodoh dan akan dipertemukan di waktu yang tepat. Sebagaimana Hadist :

: .

Artinya:

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: Apabila datang kepada kalian siapa yang kalian ridhai akhlak dan agama nya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak kalian lakukan, niscaya akan menjadi fitnah dan muka bumi dan kerusakan yang luas. (HR. Al-Hakim -- sanadnya shahih)

Seperti yang dijelaskan dalam hadist diatas, terimalah pasanganmu dengan ketahui dulu akhlak dan agamanya, jangan gegabah mencari pasangan, menikah bukan hanya menjadi pasangan sementara melainkan untuk selamanya, sehidup semati Masyaallah. Percuma ganteng, jabatan tinggi, harta melimpah tetapi tidak membuatmu nyaman, yang ada kamu dipandang sebagai orang yang memandang tahta bukan kesetiaan cinta.

Menunda pernikahan ga salah kok, yang salah itu buru- buru nikah namun endingnya pisah. Jika kalian bilang nikah cepet lebih baik oke memang bisa menjauhkan dari perbuatan zina, tapi apakah jika buru-buru nikah lalu kamu menyesal di akhir itu baik?. Keinginan untuk menikah itu pasti ada, tapi dengan ketidaksiapan kamu jangan dipaksa untuk buru-buru menikah. Jodoh itu perkara waktu guyss. Jangan di buru-buru dan jangan dipaksakan, menikahlah dengan orang pilihanmu, alon -- alon asal kelakon. Memang tidak mudah, maka benahilah dan persiapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun