Lalu, saat kelas M, 1 minta tolong untuk dibantu dibersihin tuh hati sama pikirannya...Tapi, tiada yang bergerak sedikitpun...0 pun dengan sukarela membantu, sekalipun kagetnya bukan main yaaa...saat dengar "gara-gara 0 nih saya begini" dan 0 hanya bisa terdiam.
Kemudian, saat 0 mentag temannya ke suatu informasi dimana niat 0 adalah mengajak teman-temannya yang normal untuk ikut serta 0 pun mendengar celotehan 1 yang bilang "Haha ambisinya ketahuan banget sih". Loh, 0 kan cuma mau bantu ubah kenapa kok malah dituding-tuding gitu?
Udah gitu, sampailah 0 disuatu tempat di sekolahnya. Ia sedang berdiskusi dengan teman-temannya yang normal daaaan lagi-lagi 1 menyerangnya saat 0 menyampaikan pendapat. Katanya "Pengen banget sih diakui,ahahaha" dan intinya sih perkataan yang menyuruhnya untuk diam. 0 pun diam dan menerima.
0 kebingungan mengikuti sekolahnya, soalnya uangnya luar biasa banyak, temen-temennya rajin semua. Orang libur berteriak kegeringan. Loh kok bingung? Iya 0 frustasi berat karena tiada kegiatan apa-apa. Belum lagi, 0 harus menerima jadwal yang cepat dan sangatlah teratur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H