Mohon tunggu...
tyas ben
tyas ben Mohon Tunggu... lainnya -

boleh nakal, asal berakal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fungsi Kebudayaan Sekolah bagi Perkembangan Siswa

4 Juni 2012   02:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:25 2127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan siswa jaman sekarang sangat memprihatinkan bila dilihat dari sudut karakter. Para siswa/pelajar sudah terbiasa dengan aksi-aksi kekerasan, pornografi, seks bebas, narkoba, dan aneka macam penyakit sosial lainnya. Ambil contoh saja seperti kejadian tawuran antar pelajar yang terjadi di setelah menempuh ujian nasional di daerah Jakarta. Mereka sudah berani bertindak anarkis dan kriminal. Tidak sedikit dari mereka yang membawa senjata tajam, bahkan ada pula sampai terjadi kasus pembunuhan.

Peristiwa diatas adalah sepenggal dari sebuah kegagalan di bidang pendidikan. Kegagalan pendidikan yang paling fatal adalah ketika produk didik tak lagi memiliki kepekaan nurani yang berlandaskan moralitas. Padahal substansi pendidikan adalah memanusiakan manusia. Menempatkan kemanusiaan pada derajat tertinggi dengan memaksimalkan karya dan karsa.

Untuk itu diperlukan suatu kebudayaan di sekolah untuk dapat membentuk karakter dari para siswa tersebut.

Budaya sekolah adalah nilai-nilai dominan yang didukung oleh sekolah atau falsafah yang menuntun kebijakan sekolah terhadap semua unsur dan komponen sekolah termasuk stakeholders pendidikan, seperti cara melaksanakan pekerjaan yang di anut oleh personil sekolah.

Budaya sekolah merujuk pada suatu sistem nilai, kepercayaan dan norma-norma yang diterima secara bersama, serta dilaksanakan dengan penuh kesadaran sebagai perilaku alami, yang dibentuk oleh lingkungan yang menciptakan pemahaman yang sama diantara seluruh unsur dan personil sekolah baik itu kepala sekolah, guru, staf, siswa dan jika perlu membentuk opini masyarakat yang sama dengan sekolah.

Contoh dari budaya sekolah antaralain pintu sekolah akan tertutup setelah pukul 07.00 WIB. Dengan kebudayaan seperti ini maka siswa secara tidak langsung akan terdidik kedisplinannya dengan tiba di sekolah kurang dari jam 07.00 WIB.Contoh lain : pengadaan kemah sekolah, dengan mengadakan kemah maka siswa secara tidak langsung akan terjalin keakraban dengan lainnya baik dari antar siswa ataupun personel sekolah lainnya tanpa timbul sikap diskriminasi. Dan juga dengan pengadaan kemah akan menumbuhkan sikap santun terhadap para guru atau orang yang lebih tua.

Jadi dari beberapa contoh diatas dapat diambil kesimpulan bahwafungsi dari kebudayaan sekolah terhadap pengembangan siswaadalah sebagai berikut :

1.Akan terjadi pergaulan yang akrab antar sesama

2.Uncul keinginan untuk selalu ingin berbuat proaktif

3.Disiplin meningkat

4.Menimbulkan sikap santun terhadap sesama atau orang yang lebih tua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun