Mohon tunggu...
Tyas Tsani
Tyas Tsani Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Abstrak

Hanya melampiasakan keresahan dan ke galauan dalam kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumah Sang Hati

7 Oktober 2019   01:04 Diperbarui: 7 Oktober 2019   01:10 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

cipt: Tyas Tsani

Sekarang masih saja teringat ketika aku melewati tempat itu

Pemberianmu waktu itu masih kusimpan

Entah harus aku apakan

Kau ingat kan waktu ashar ke isya hanya satu menit?

Masih ingat ketika di akhir pertemuan aku selalu berat untuk pamit?

Keegoisan adalah makanan kita sehari-hari

Rindu adalah bumbu dari menu makan siang

Aku tersiksa melihat tempat kita bersama, tempat makan itu

Sampai Pada puncak kegoisan saat itu membunuh kita

Sampai pada titik kita berjalan di jalur masing-masing

Mungkin tingkat egoku yang memuncak, hingga salah memilih jalan damai

Kau mungkin sudah lelah akan ini dan dengan kegoisanku.

Bukan aku tidak percaya, aku hanya trauma hingga memenjarakanmu.

Aku Ingin pulang tapi pintu rumah sudah terkunci

Kau ingin pulang juga? Sama saja, pintu rumah sudah terkunci

Hiasi saja sekarang rumah itu dengan cat baru dan penghuni baru

Agar bisa memperbaiki yang telah aku rusak

Mungkin kita belum siap dengan penghuni baru

Benahi saja sendiri kita bisa kan?

Pulanglah ke rumahmu, hiaslah sendiri dengan masa depan

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun