cipt: Tyas Tsani
Sekarang masih saja teringat ketika aku melewati tempat itu
Pemberianmu waktu itu masih kusimpan
Entah harus aku apakan
Kau ingat kan waktu ashar ke isya hanya satu menit?
Masih ingat ketika di akhir pertemuan aku selalu berat untuk pamit?
Keegoisan adalah makanan kita sehari-hari
Rindu adalah bumbu dari menu makan siang
Aku tersiksa melihat tempat kita bersama, tempat makan itu
Sampai Pada puncak kegoisan saat itu membunuh kita
Sampai pada titik kita berjalan di jalur masing-masing
Mungkin tingkat egoku yang memuncak, hingga salah memilih jalan damai
Kau mungkin sudah lelah akan ini dan dengan kegoisanku.
Bukan aku tidak percaya, aku hanya trauma hingga memenjarakanmu.
Aku Ingin pulang tapi pintu rumah sudah terkunci
Kau ingin pulang juga? Sama saja, pintu rumah sudah terkunci
Hiasi saja sekarang rumah itu dengan cat baru dan penghuni baru
Agar bisa memperbaiki yang telah aku rusak
Mungkin kita belum siap dengan penghuni baru
Benahi saja sendiri kita bisa kan?
Pulanglah ke rumahmu, hiaslah sendiri dengan masa depan
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H