Suatu hari akan tiba
Kau akan meminum darahmu sendiri
Kau akan menodai bajumu dengan tinta merah
Arit akan menjadi kalungmu
Berjalanmu akan satu kaki.
Saat ini perutmu sudah berisi api.
Katarak akan menambah penderitaanmu
Bangkaimu akan tergeletak tanpa nisan
Tetap diamkah kau sebagai mayat?
Apa perlu aku meminjam daun telingamu?
Tenang saja Akan kuganti dengan daun pintu
Kau Khawatir tidak aku kembalikan?
Kau khawatir pada kami?
Kembalikan keringat kami yang telah kau minum
Sehaus itukah dahagamu?
Ingin ku ambil keringatku!
Apa!? Sudah berubah menjadi air seni?
Tak peduli, mau dari mana aku harus mengambil?
Mungkin dari kuku jarimu, sakit kah?
Darah segar ini adalah sebagian kerinat yang aku beri untukmu
Sudah tidak berbentuk keringat
Pamrihmu, sedihku
Kau diam, kami terancam
Tidurlah sampai tuhan memanggilmu
Kami tidak akan membangunkanmu
Biar izrail yang menina bobokan mu
Biar munkar, nakir yang mendongengkanmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H