Mohon tunggu...
Tyas Tsani
Tyas Tsani Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Abstrak

Hanya melampiasakan keresahan dan ke galauan dalam kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Darah Masa

26 September 2019   01:21 Diperbarui: 26 September 2019   01:34 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suatu hari akan tiba

Kau akan meminum darahmu sendiri

Kau akan menodai bajumu dengan tinta merah

Arit akan menjadi kalungmu

Berjalanmu akan satu kaki.

Saat ini perutmu sudah berisi api.

Katarak akan menambah penderitaanmu

Bangkaimu akan tergeletak tanpa nisan

Tetap diamkah kau sebagai mayat?

Apa perlu aku meminjam daun telingamu?

Tenang saja Akan kuganti dengan daun pintu

Kau Khawatir tidak aku kembalikan?

Kau khawatir pada kami?

Kembalikan keringat kami yang telah kau minum

Sehaus itukah dahagamu?

Ingin ku ambil keringatku!

Apa!? Sudah berubah menjadi air seni?

Tak peduli, mau dari mana aku harus mengambil?

Mungkin dari kuku jarimu, sakit kah?

Darah segar ini adalah sebagian kerinat yang aku beri untukmu

Sudah tidak berbentuk keringat

Pamrihmu, sedihku

Kau diam, kami terancam

Tidurlah sampai tuhan memanggilmu

Kami tidak akan membangunkanmu

Biar izrail yang menina bobokan mu

Biar munkar, nakir yang mendongengkanmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun