Mohon tunggu...
Tiara Nur Badiah
Tiara Nur Badiah Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - public health student

reading and writing fiction stories

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Sarjana Kesehatan Masyarakat Sebagai Pilar Utama Dalam Upaya Promotif Dan Preventif Kesehatan DI Era Modern

10 Oktober 2024   08:37 Diperbarui: 10 Oktober 2024   08:46 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/RZcCmDi4YWPo2N1r9

       Sarjana Kesehatan Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam upaya promotif dan preventif kesehatan, dan semakin relevan di era modern yang penuh dengan tantangan kesehatan yang kompleks. Sebagai pilar utama dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat, sarjana kesmas bertanggung jawab untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program kesehatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit dan mempromosikan perilaku sehat. Namun, dalam menjalankan peran ini, mereka juga dihadapkan pada berbagai tantangan yang menuntut adaptasi dan inovasi untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program kesehatan.

       Eksistensi Sarjana Kesehatan Masyarakat dalam era modern sangat rumit. Mereka berperan dalam merancang strategi kesehatan yang berbasis pada data dan bukti ilmiah, serta melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Dengan pelatihan yang mendalam tentang K3, epidemiologi, biostatistik, gizi, serta kesling, mereka mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang mendesak dan merumuskan solusi yang efektif.

       Sarjana Kesehatan Masyarakat terlibat dalam berbagai aspek kesehatan masyarakat, mulai dari edukasi kesehatan, promosi gaya hidup sehat, hingga program vaksinasi dan pencegahan penyakit menular. Di era modern, dengan adanya perubahan pola penyakit dan gaya hidup yang semakin kompleks, perannya menjadi semakin vital. Mereka tidak hanya berfokus pada pengobatan setelah penyakit muncul, tetapi juga pada pencegahan melalui pendekatan yang mudah diterima.

       Meskipun eksistensinya sangat penting, Sarjana Kesehatan Masyarakat menghadapi sejumlah tantangan di era modern yang harus diatasi untuk memastikan efektivitas peran mereka. Salah satu tantangan terbesar adalah perubahan pola penyakit. Dengan meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung akibat gaya hidup yang tidak sehat, mereka dituntut untuk merancang program yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

       Perkembangan teknologi juga membawa tantangan baru bagi para Sarjana Kesehatan Masyarakat, meskipun teknologi memberikan peluang untuk menjangkau masyarakat lebih luas, seperti melalui media sosial dan aplikasi kesehatan, hal ini juga menghadirkan masalah terkait dengan penyebaran informasi yang salah atau hoaks. Sehingga perlu mengaktifkan peningkatan literasi kesehatan masyarakat agar mereka dapat membedakan informasi yang benar dan yang tidak.

       Untuk menghadapi tantangan ini, para Sarjana Kesehatan Masyarakat perlu beradaptasi dan berinovasi dalam pendekatan mereka. Salah satu bentuk adaptasi adalah pemanfaatan teknologi digital dalam program kesehatan. Penggunaan kecerdasan buatan dapat membantu mereka dalam menganalisis berita kesehatan yang lebih tepat sasaran, dan memantau efektivitas program secara langsung. Inovasi dalam pendidikan dan pelatihan juga sangat penting, karena harus terus meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pendidikan, mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang kesehatan dan teknologi. Keterampilan dalam komunikasi digital, analisis data, dan kebijakan kesehatan global menjadi semakin penting di era modern ini.

      Eksistensi Sarjana Kesehatan Masyarakat sebagai pilar utama dalam upaya promotif dan preventif kesehatan di era modern sangatlah signifikan. Mereka memiliki peran strategis dalam merancang program-program yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit. Namun, tantangan yang dihadapi, seperti perubahan pola penyakit, dan perkembangan teknologi, memerlukan untuk terus beradaptasi dan berinovasi. Dengan kerjasama lintas sektor dan pemanfaatan teknologi yang tepat, mereka dapat menghadapi tantangan ini dan terus berkontribusi pada kesehatan masyarakat yang lebih baik di masa depan.

KATA KUNCI: Kesehatan, Preventif, Promotif, Sarjana, Tantangan

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, D. 2019. Tantangan Ahli Kesehatan Masyarakat di Era Revolusi Industri 4.0. https://fkm.unair.ac.id/begini-tantangan-ahli-kesehatan-masyarakat-di-era-revolusi-industri-4-0/ [online]. (diakses tanggal 1 Oktober 2024)

Bestasril, A. (2022). Analisis Eksistensi Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM). Padang: Scholar UNAND.

Purwanto, B. 2022. Masalah dan Tantangan Kesehatan Indonesia. https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/masalah-dan-tantangan-kesehatan-indonesia-saat-ini [online]. (diakses tanggal 1 Oktober 2024)

Suparman, R., Saprudin, A., & Heriana, C., 2019. Kesiapan Sarjana Kesehatan Masyarakat Untuk Bermitra Dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dalam Upaya Promotif Preventif. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada, 10(2), pp. 122-128.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun