Monkeypox virus adalah satu dari virus zoonosis yang tergolong dalam genus Orthopoxvirus dari famili Poxviridae. Kasus infeksi monkeypox, disebut juga dengan cacar monyet, pertama kali ditemukan pada manusia di Republik Kongo pada tahun 1970. Penyebab penyakit ini adalah virus MPXV yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus, subfamili Chordopoxvirinae. Famili Poxviridae merupakan virus dengan DNA rantai ganda yang menginfeksi sejumlah spesies hewan termasuk burung, reptil, serangga dan mamalia.
   Virus Mpox telah menjadi ancaman kesehatan global yang semakin serius dalam beberapa tahun terakhir. Penyakit ini memerlukan upaya pencegahan yang menyeluruh untuk mengendalikan penyebarannya. Sebagai respons terhadap ancaman ini, ada salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui gerakan PERISAI (Pemeriksaan Rutin, Informasi Kesehatan, Sosialisasi, Isolasi) yang ditujukan untuk mengedukasi masyarakat dan meminimalkan risiko penyebaran virus Mpox.
   Gerakan PERISAI adalah pendekatan berbasis pencegahan yang dirancang untuk melindungi populasi dari risiko penyakit menular seperti mpox. Prinsip utama dari gerakan ini adalah membangun lapisan pertahanan yang terdiri dari edukasi, vaksinasi, deteksi dini, pengendalian, dan mitigasi terhadap penyebaran penyakit.
   Edukasi dalam gerakan PERISAI diantaranya, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gejala dan cara penularan virus Mpox. Masyarakat perlu memahami bahwa virus ini dapat menular dari hewan ke manusia dan antar manusia. Dengan mengetahui gejala seperti ruam, demam, dan nyeri otot, individu dapat lebih cepat mengenali infeksi dan segera mencari pengobatan. Kemudian mengedukasi tentang langkah-langkah pencegahan yang efektif. Gerakan PERISAI mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker, dan menghindari kontak dengan hewan liar. Selain itu, masyarakat juga diajarkan tentang pentingnya vaksinasi sebagai upaya perlindungan tambahan.  Â
   Vaksinasi menjadi salah satu komponen inti dari gerakan PERISAI . Mengingat mpox terkait erat dengan virus cacar, vaksin cacar diketahui dapat memberikan perlindungan silang terhadap mpox. Program vaksinasi yang ditargetkan pada populasi berisiko tinggi, seperti tenaga medis dan individu yang berada di daerah endemik, dapat mencegah penyebaran yang lebih luas.
   Gerakan perisai juga mengutamakan deteksi dini melalui pengawasan ketat di titik-titik rawan penyebaran seperti bandara, pelabuhan, dan perbatasan internasional. Pemberlakuan protokol kesehatan, skrining kesehatan, serta isolasi bagi kasus yang dicurigai dapat meminimalisir kemungkinan penyebaran. Selain itu, sistem pelaporan cepat di fasilitas kesehatan juga penting agar kasus mpox bisa segera diidentifikasi dan ditangani dengan baik.
   Dalam konteks fasilitas kesehatan, pengendalian infeksi sangatlah penting. Fasilitas medis harus menerapkan langkah-langkah yang ketat untuk menghindari penularan dari pasien yang terinfeksi kepada tenaga kesehatan maupun pasien lainnya. Penggunaan alat pelindung diri (APD) secara tepat serta prosedur sanitasi yang sesuai harus selalu diterapkan.
   Pasien yang terkonfirmasi terinfeksi monkeypox harus segera diisolasi. Isolasi ini penting untuk mencegah penularan virus ke orang lain, terutama karena monkeypox dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit, cairan tubuh, atau benda yang terkontaminasi (seperti pakaian atau seprai). Isolasi biasanya dilakukan hingga semua kulit mengering dan terbentuk keropeng. Pasien yang sembuh dari mpox akan tetap dipantau selama beberapa waktu untuk memastikan tidak ada gejala lanjutan atau komplikasi. Biasanya, penyakit ini berlangsung selama 2 hingga 4 minggu, dan sebagian besar pasien sembuh sepenuhnya tanpa gejala sisa.
   Gerakan PERISAI merupakan aspek krusial dalam menghadapi ancaman virus Mpox. Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, gerakan ini dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih siap dan tanggap dalam melindungi diri dan orang lain dari infeksi. Melalui edukasi, vaksinasi, deteksi dini, pengendalian infeksi, isolasi, dan keterlibatan aktif masyarakat , penyebaran mpox dapat dikendalikan dan gerakan PERISAI dapat berfungsi sebagai garda terdepan dalam pencegahan penyebaran virus Mpox.
Kata Kunci: Masyarakat, Mpox, Virus, Pencegahan, Perisai
DAFTAR PUSTAKA
Amer, F., Wegdan, A., & Zahran, W. (2023). Mpox: Risiko dan pendekatan pencegahan. Jurnal Infect Kesehatan Masyarakat, 16(6), pp. 901-910.
Budiyarto, L., Adzani, A., & Putri, H. (2023). Infeksi Cacar Monyet (Monkeypox). Jurnal Medika Hutama, 4(2), pp. 3225-3234.
Kemenkes Indonesia. (2022). Maraknya Monkeypox Menjadi Infeksi Emerging. https://infeksiemerging.kemkes.go.id/document/download/wQz [online]. (diakses tanggal 22 September 2024)
Rokom. (2024). 88 Kasus Konfirmasi Mpox di Indonesia. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/kasus-konfirmasi-mpox-di-indonesia-seksual-sesama-jenis-jadi-salah-satu-penyebab/ [online]. (diakses tanggal 25 September 2024)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H