"Teknik, Dik," kataku, "teknik rekonstruksi masa lalu."
Ia mengerutkan dahinya. Wajahnya terlihat seperti orang yang bingung.
"Kak, jangan bercanda, ah! Kakak kuliah di jurusan apa?" Tanyanya dengan rasa penasaran yang tampak meningkat.
"Teknik rekonstruksi masa lalu." Kataku lagi.
"Ah, nggak tau, ah!" Ia menjadi sebal dan akhirnya pergi, sementara aku dan beberapa adik kelas yang ada di sekitarku tertawa cekikikan.
Sebenarnya, yang kumaksud adalah Jurusan Ilmu Sejarah. Aku hanya bermaksud mencandainya, sehingga aku menyebut nama jurusanku teknik rekonstruksi masa lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H