Mohon tunggu...
Aditya Octaviana
Aditya Octaviana Mohon Tunggu... Penulis - Fulltime learner, part-time dreamer.

Hope for the best, but expect less

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Apa yang Harus Dilakukan Pelaku UMKM Hadapi Resesi?

13 Oktober 2022   11:49 Diperbarui: 13 Oktober 2022   12:00 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik.com 

Resesi memang kondisi yang tidak mengenakkan untuk semua orang. Bagaimana tidak? Resesi adalah kondisi buruk dimana perekonomian suatu negara, terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, meningkatnya pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi negatif secara berturut-turut selama dua kuartal. 

Kita pasti tahu betul bahwa Indonesia sudah mengalami kesulitan ekonomi sejak tahun 2020. Kondisi ini dimulai ketika pandemi COVID-19 mulai menyerang dan banyak sekali lini usaha yang sulit beroperasi. Hal ini tentu karena keterbatasan ruang gerak yang disebabkan oleh kondisi pandemi. 

Lalu, apa yang terjadi? PHK terjadi dimana-mana, daya beli masyarakat menurun, dan sebagainya. Jika kondisi sudah seperti ini, adakah hal yang bisa menolong kondisi seperti ini? Ada, yaitu hadirnya UMKM di tengah kondisi krisis. 

Kita pasti tahu betul bahwa hadirnya UMKM sangat membantu negara agar tahan banting saat resesi. UMKM mampu meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga nilai rupiah pun bisa meningkat. 

Lalu, apa yang bisa dilakukan UMKM ketika kondisi krisis seperti resesi tiba? Untuk lebih jelasnya, yuk langsung simak di bawah ini!

1. Cari Unique Selling Point pada Produk 

Semua produk tentu memiliki keunggulan masing-masing di antara kompetitor lainnya. Hal yang perlu kamu lakukan adalah mengenali betul produkmu. Caranya? Tentukan target pasar yang ingin diraih dan lakukanlah riset mengenai kebutuhan pasar terhadap bisnismu. Dengan cara ini, dijamin bisnis atau produkmu akan laku di pasaran. 

2. Tingkatkan Kualitas Produk

Setelah mengetahui betul tentang bisnis dan produkmu. Selanjutnya, kamu perlu meningkatkan kembali kualitas produk dan mempertahankannya. Hal ini perlu dilakukan untuk bisa mempertahankan minat pasar dan tak tertinggal oleh kebutuhan zaman. 

3. Gencarkan Pemasaran melalui Digital Marketing

Zaman sudah canggih, begitupun dengan dunia pemasaran atau marketing. Kini, memasarkan segala sesuatu tak perlu dengan sistem door-to-door. Hanya dengan memanfaatkan platform marketing tools seperti social media, website, dan search engine. Sekarang, bisnis kamu jadi mudah dipasarkan dan semakin banyak orang mengenal bisnis serta produkmu. 

4. Tingkatkan Kenyamanan Pelanggan

Kenyamanan pelanggan adalah nomor 1. Jika pelanggan tidak merasa nyaman atau kecewa dengan pelayananmu. Mereka cenderung akan mengimbau orang lain agar tidak menggunakan produkmu. Sebaliknya, jika pelanggan senang sekali atas pelayanan yang diberikan, ia cenderung akan merekomendasikan produkmu kepada orang lain. Dengan begitu, produkmu jadi semakin laku di pasaran. 

5. Jangan Hanya Fokus pada Satu Sumber Pendapatan 

Jangan hanya terpaku pada satu bisnis dan satu sumber penghasilan saja. Sebagai pengusaha, kamu juga wajib mengamankan aset yang sudah terkumpul untuk dikembangkan lagi ke instrumen lain. Misalnya seperti investasi saham. 

Sekarang, banyak sekali platform yang bisa dimanfaatkan untuk investasi seperti Ajaib, Stockbit, Bibit, SFAST, MNC Sekuritas, dan masih banyak lagi. Kamu hanya perlu meningkatkan literasi keuangan dan menentukan profil risiko agar bisa memilih investasi apa yang cocok. 

Sebagai pelaku UMKM, apakah kamu sudah siap hadapi resesi dengan cara-cara di atas? Yuk, tingkatkan terus lini bisnis dan produkmu serta amankan asetmu melalui investasi.

Semoga berhasil! 

Sumber: 

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20618

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/20/120000469/peran-umkm-dalam-perekonomian-indonesia?page=all 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun