Dari jaman dahulu sudah banyak bermuncul Teori belajar, seperti teori behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, maupun humanisme. Seiring denagan perkembangan zaman semua teori tersebut mengalami pergeseran.
Dimulai dari Teori pembelajaran behaviorisme menekankan bahwa prosespembelajaran lebih menekankankan pada pemberian stimulus(rangsangan) dan respon yang muncul dari siswa. Teori ini cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Seiring denagn perkembvangan zaman teori ini mulai tergeserkan dan diganti dengan model pembelajaran baru yang dianggap lebih efektif dan efisien misalnya model pembelajaran Active Leraning yang lebih menekankan siswa untuk aktif dalam mengembangkan potensinya
selanjutnya,Pada hekekatnya teori kognitif adalah sebuah teori pembelajaran yang cenderung melakukan praktek yang mengarah pada kualitas intelektual peserta didik serta proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional anak.
teori ini memiliki sisi baik yaitu dimana teori ini lebih menghargai proses pembelajaran dibandingkan dengan menilai hasil pembelajaran itu sendiri, jadi apabila diterapkan dalam proses pembalajaran yang sesungguhnya guru harus benar-benar memahami tahap-tahap perkembangan dan kemampuan muridnya dalam menguasai materi-materi yang telah diberikan, hal ini dimaksudkan agarpembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Pada teori konstruktivisme, teori ini lebih menekankan pada pengembangana potensi siswa, dimana guru hanya sebagai fasilitator, sehingga siswa dituntut untuk aktif, kreatif, dan kritis. Pembelajaran yang dilaksanakan harus mampu memberikan pengalaman nyata pada siswa. Sehingga siswa dapat menghayati dan memeahami materi pelajarannya sendiri.
Sebenarnya model pembelajaran ini sangat baik karena menempatkan siswa sebagai subjek dalam pembelajaran bukan sebagai objek. Selain itu juga melatih siswa untuk berpikir kreatif atau berfikir tingkat tinggi dimana bukan sekedar mengerti, paham, dan hafal saja akan tetapi juga berfikir bagaimana cara menciptakan sesuatu yang baru atau menginovasi apa yang sudah ada dari apa yang telah disampaikan guru. Namun sayangnya jika teori ini diterapkan secara mentah atau murni terhadap siswa yang berkemampuan kurang/ tidak memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar akan tertinggal dari teman-teman yang lainya.Siring dengan berkembangnya zaman teori ini mengalami pergeseran yaitudibantu dengan perkembangan teknologi seperti internet.
Yang terakhir yaitu teori humanistik. Dalam teori ini guru dalam mengajar, siswa sangat di hargai (dimanusiakan) sehingga guru memahami karakteristik, kelebihan dan kekurangansetiap siswa agar dapat mengali dan menggembangkan potensi pada diri setiap siswa. Teori ini belum mengalami pergeseran hanya perlu penyempurnaan dalam penerapan pada anak yang malas belajar.
Dari keempat teori yang ada menghasilkan prinsip-prinsip belajar yang dapat digunakan sebagai pedoman pebelajar semua, yaitu: belajar merupakan bagian dari perkembangan; belajar berlangsung seumur hidup; keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, lingkungan, kematangan, serta usaha dari masing-masing individu; belajar mencangkup semua aspek kehidupan; kegiatan belajar berlangsung di sembarang tempatdan waktu; belajar berlangsung baik dengan guru maupun tidak ada guru; menuntut motivasi yang tinggi; belajar itu bervariasi; dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan; dan belajar memerlukan adanya bantuan dan bimbingan dari orang lain.
