Mohon tunggu...
txtdaripolitikus
txtdaripolitikus Mohon Tunggu... Konsultan - Mari merubah peradaban melalui tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Agent of change

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai UMMAT Amien Rais Cs dan Politik Mubahalah

5 Maret 2021   12:48 Diperbarui: 5 Maret 2021   13:35 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diambil dari situs resmi Partai UMMAT

Lantas kenapa Amien Rais bisa memberikan komentar demikian? Ya tentu saja untuk menggiring opini masyarakat dan mencari panggung dong. Terus apalagi kalo bukan itu?  Sebelum membahas lebih jauh, saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu 'Sumpah Mubahalah'.

Sumpah Mubahalah adalah sumpah antara dua pihak untuk saling memohon dan berdoa kepada Allah SWT, supaya Allah SWT melaknat dan membinasakan atau mengazab pihak yang batil (salah) atau menyalahi pihak yang benar. Sumpah mubahalah juga dikenal oleh masyarakat luas sebagai 'Sumpah Pocong'. Yang jadi pertanyaannya, apakah kalo kedua belah pihak sudah melakukan akan saling percaya? Khususnya keluarga 6 Laskar FPI yang sejak awal sudah didoktrin oleh kelompok Amien Rais Cs ini, tentu jawabannya tidak juga.

Lanjut, saya akan membahas bagaimana acara tersebut ada hubungannya dengan kepentingan Amien Rais dengan partai barunya. Pertama, Amien Rais yang kita tahu merupakan politisi senior pasti sudah paham/ngelotok perihal proses tindak pidana dan hukum indonesia seperti apa. Tidak mungkin sekelas Amien Rais yan pernah menjabat ketua MPR, Aktivis 98, Ketua PAN bahkan sekarang Ketua Partai UMMAT buta akan hukum di Indonesia. Lantas kenapa ia tidak mengikuti proses Hukum yang ada di Indonesia? ini sama saja dengan sengaja untuk membenturkan Hukum Indonesia dengan hukum agama.

Kedua, Amien Rais secara tegas mendeklarasikan Partai UMMAT tepat sebelum acara sumpah Mubahalah digelar. Dengan kata lain, acara sumpah Mubahalah memang sengaja mereka setting demi menarik simpati masyarakat kepada Partai UMMAT, Amien Rais sebagai simbol. Atau acara sumpah Mubahalah bisa dikaitkan untuk mencari sponsor dana utama Partai UMMAT yang diketahui sedang melakukan crowdsourcing untuk pengumpulan dana bagi partai, bisa diliat dalam situs resmi partainya menawarkan Merchandise berserta Buku dengan dalih untuk perjuangan ummat.

Diambil dari situs resmi Partai UMMAT
Diambil dari situs resmi Partai UMMAT

Ketiga, Amien Rais terlalu ikut campur dalam permasalahan yang tiada hubungannya baik itu pribadi maupun keluarga, biarkan pihak kepolisian dan keluarga korban yang menyelesaikannya. Lebih baik menyelesaikan konflik keluarga antara dirinya dengan anaknya serta mantu yang jelas-jelas ada hubungannya dengan dirinya. Secara manusiawi, ketika sesorang tidak terlibat atau tidak ada kepentingan dibaliknya, enggan mencampuri urusan orang lain. Setuju bukan??

Keempat, Amien Rais mencoba membuat rancu dan meruncingkan kebencian pada konteks yang berbeda. Agar seolah-olah dia hadir sebagai pahlawan mencoba menyelesaikannya secara pribadi hanya untuk mendapatkan panggung ekstitensi yang cukup baik secara pribadi atau secara simbolik kepartaiannya.

Untuk keluarga korban enam laskar FPI jika memang merasa belum mendapatkan keadilan dalam kasus KM 50 saya akan berikan solusinya :

1. Tempuh jalur advokasi dengan mengikuti mekanisme tindak pidana yang berlaku.

2. Tagih janji kepada institusi hukum khususnya Kepolisian Republik Indonesia agar segera mengungkapan siapa palaku atau oknum kepolisian yang terlibat dalam penembakan yang menewaskan 4 anggota laskar FPI di dalam mobil.

3. Tidak terpangaruh ajakan politisi dalam pergerakan demi hanya kepentingan mereka baik secara kelompok atau pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun