Mohon tunggu...
Twinta Villenov Ginting
Twinta Villenov Ginting Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kondisi Perekonomian Negara India dan Indonesia Akibat Covid-19

29 Desember 2020   16:48 Diperbarui: 29 Desember 2020   17:59 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

20201229-161645-5feaf449d541df0ce43750b2.png
20201229-161645-5feaf449d541df0ce43750b2.png
20201229-161647-5feaf47b8ede483d7867dba3.png
20201229-161647-5feaf47b8ede483d7867dba3.png
Meskipun kontribusi terhadap PDB didominasi Pulau Jawa namun dapat dilihat secara keseluruhan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia sudah mengalami minus (negatif).

20201229-161650-5feaf48ad541df0f4d593fe3.png
20201229-161650-5feaf48ad541df0f4d593fe3.png
Hal ini semakin diperkuat dengan data berikut yang dimana bahwa hampir seluruh sektor ekonomi Indonesia terdampak mulai usaha mikro dan kecil, kinerja industri manufaktur, sektor keuangan, perdagangan, ekspor impor hingga jasa seperti pariwisata dan lainnya. Namun di lain sisi, masih ada beberapa sektor ekonomi yang bertahan bahkan mengalami peningkatan yang luar biasa di kondisi seperti ini yaitu sektor informasi dan komunikasi (Infokom) yaitu 10,88%. Hal ini tentunya dilatarbelakangi kebiasaan masyarakat yang lebih sering beraktivitas dirumah (work from home (WFH)) sehingga cenderung berhubungan dengan teknologi seperti gadget, tv dll. Contohnya seperti peningkatan biaya internet, peningkatan sewa jasa film berbayar seperti Netflix dan sejenisnya. 

Sejumlah negara yang dulu membuka pintu baik perdagangan maupun lalu lintas manusia, kemudian saling menutup diri. Pembatasan dilakukan mulai bersifat semi hingga total penguncian wilayah atau lockdown. Upaya itu dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19 namun faktanya kebijakan lock down memberikan banyak dampak negatif seperti pertumbuhan ekonomi yang lambat, banyak terjadi PHK yang disertai biaya hidup yang boros, rendahnya edukasi (pendidikan) anak-anak akibat kebijakan daring, meningkatnya utang luar negeri, kejahatan masyarakat yang meningkat dan masih banyak lagi. Hal ini semakin tampak dengan meningkatnya tingkat kemiskinan di masa Covid-19.

20201229-161651-5feaf4eed541df0ce43750b6.png
20201229-161651-5feaf4eed541df0ce43750b6.png
20201229-161653-5feaf4f38ede4858c737ac14.png
20201229-161653-5feaf4f38ede4858c737ac14.png
Respon Indonesia untuk masalah Covid-19 adalah dengan mengeluarkan beberapa kebijakan antara lain menghapus sementara batas defisit anggaran 3% dari PDB untuk tahun 2020-2022, stimulus fiskal dengan perkiraan defisit anggaran 5,1% dari PDB pada 2020, utang pemerintah umum (GG) mencapai puncak 37% dari PDB pada 2022 yang sebelumnya 30% pada 2019 dengan tujuan menstabilkan perekonomian negara, serta penurunan tarif pajak perusahaan (menjadi 22% tahun ini dari 25% sebelumnya dan menjadi 20% pada 2022) yang akan berdampak jangka panjang pada pendapatan fiskal. Pemerintah juga memberikan bantuan berupa Sektor Kesehatan Rp75 triliun, Perlindungan Sosial Rp110 tln, Insentif Pajak dan Kredit untuk Bisnis Rp70.1 tln, Stimulus UKM Rp123,46 triliun dan Stimulus BUMN & Korporasi Rp53,57 triliun serta bantuan untuk Kementerian & Pemda Rp106,05 triliun.

Namun ada beberapa kebijakan pemerintah yang memperburuk kondisi perekonomian negara seperti pemotongan pajak perusahaan dan Omnibus law. Kebijakan pemotongan pajak perusahaan malah menimbulkan profit yang lebih besar bagi investor asing. Sedangkan kebijakan Omnibus law berkontribusi meningkatkan ketimpangan antara golongan kaum buruh dan kaum capital, menekan permintaan domestik dan memperburuk kondisi kerja dari para pekerja.

Tentunya setiap negara akan berusaha menetapkan berbagai kebijakan agar perekonomian negaranya tetap stabil. Sekian pembahasan mengenai kondisi perekonomian berbagai negara di dunia akibat Covid-19, khususnya negara India dan Indonesia.

Terimakasih, semoga bermanfaat.

Sumber referensi:

https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20200527/19/1245249/begini-dampak-lockdown-terhadap-ekonomi-india-

https://www.google.com/amp/s/m.antaranews.com/amp/berita/1793745/corona-dan-ekonomi-dunia-yang-merana

Chowdhury, A. (2020). Unequalising COVID-19. COVID-19 Recession , 33.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun