Â
 Di sebuah kota kecil yang terpencil, terdapat sebuah sekolah tua yang telah ditinggalkan selama bertahun-tahun. Namanya adalah SD Kayu. Banyak cerita mengerikan yang berkembang di sekitar sekolah tersebut, dan kebanyakan orang menghindarinya karena reputasinya sebagai tempat yang angker dan berhantu.
Tiga anak bernama Maya, Rian, dan Dika sangat penasaran dengan cerita-cerita tentang sekolah tersebut. Mereka memutuskan untuk memeriksanya sendiri pada malam Minggu. Tanpa memberi tahu orang tua mereka, mereka berencana menyelinap masuk ke gedung sekolah itu pada tengah malam.
Pada malam Minggu, ketiganya bertemu di depan gerbang sekolah yang tua dan menakutkan itu. Mereka membawa senter, kamera, dan peta sekolah yang mereka temukan di internet. Meskipun ketakutan, mereka merasa bersemangat untuk melihat apa yang ada di dalam sana.
Saat mereka memasuki sekolah, suasana segera menjadi gelap dan menakutkan. Langkah mereka bergema di lorong-lorong yang kosong dipenuhi oleh bayangan-bayangan yang menyeramkan. Â Namun, mereka tidak menemukan apa pun yang mencurigakan hingga mereka sampai di lantai atas.
Di sana, mereka menemukan sebuah pintu yang tertutup rapat. Maya, yang paling penasaran, mencoba membukanya. Namun, pintu itu terkunci kuat. Rian menyarankan mereka untuk meninggalkan pintu itu saja, tetapi Dika ingin mencari kunci di sekitar sekolah tersebut.
Saat Dika menjauh, Maya dan Rian mendengar suara aneh dari balik pintu tersebut. Suara itu terdengar seperti bisikan angin yang menyeramkan, membuat mereka merinding. Mereka mencoba memanggil Dika, tetapi tidak ada jawaban.
Ketika mereka berdua berbalik untuk mencari Dika, mereka melihat sesosok bayangan gelap yang mengintai dari balik sudut lorong. Tanpa berpikir panjang, mereka berlari menjauh, mencari tempat persembunyian.
Mereka berhasil bersembunyi di ruangan yang tersembunyi di salah satu sudut sekolah. Mereka berdua diam seribu bahasa, menunggu dengan ketakutan. Tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki yang mendekat.
Takut dan terpojok, Maya dan Rian mengunci pintu ruangan itu dan bersembunyi di bawah meja. Mereka merasa napas mereka tersangkut saat pintu itu digoyang-goyangkan dengan keras.
Namun, tiba-tiba, suara itu berhenti. Maya dan Rian menunggu beberapa saat, tetapi tidak ada yang terjadi. Akhirnya, mereka memutuskan untuk keluar dari persembunyian mereka dan mencari tahu apa yang telah terjadi pada Dika.
Tetapi, pada saat mereka membuka pintu, mereka tidak melihat Dika. Akhirnya mereka memutuskan untuk mencarinya di lorong-lorong sekolah itu. Tidak lama kemudian, mereka menemukan ruangan kecil yang tertutup.
Saat memasuki ruangan itu, mereka melihat ke dalam ruangan gelap itu, tapi ada sedikit cahaya dari lampu jalanan. Namun, mereka bertemu dengan Dika di dalam sedang mencari sesuatu. Merekapun bertanya kepada Dika tentang apa yang ingin dia cari.
Lalu, Dika menjawab bahwa dia sedang mencari kunci untuk ke ruangan yang terkunci tadi. Tetapi, saat mereka memasuki ruangan itu, pintunya tertutup. Mereka pun berteriak ketakutan di dalam sana.
Pada saat Maya mencoba membuka pintu itu, mereka ketakutan, karena pintunya terkunci. Tetapi posisi mereka di lantai atas, bagaimana mereka akan keluar? Maya, Dika, dan Rian mulai mencari barang-barang di ruangan itu.
Waktu berlalu, Rian menemukan tali yang panjang. Mereka langsung memikirkan ide untuk keluar menggunakan tali tersebut. Tidak lama kemudian, Maya mengatakan kepada mereka bahwa mereka bisa turun lewat jendela tersebut dengan tali itu.
Dika pun mulai mengikat tali tersebut dan membuka jendela dan melemparkan sebagian tali ke bawah untuk melihat apakah tali tersebut sampai ke bawah. Setelah mencoba beberapa kali, Dika berhasil untuk menurunkan tali ke bawah.
Setelah itu, Maya mengikat sebagian tali kepada meja yang ada di ruangan tersebut. Dika lalu berpegangan kepada tali tersebut dan turun lewati jendela itu. Lalu, Maya dan Rian mengikuti cara Dika dan berhasil untuk keluar dari sekolah itu.
Setelah mereka keluar, mereka langsung berpamitan dan pulang ke rumah masing-masing. Setelah hari itu, mereka pergi ke sekolah dan bercerita tentang kejadian kemarin.
Saat masing-masing menceritakan pengalamannya, Dika berkata dia sempat melihat sesosok bayangan yang tadi mereka lihat, berdiri di belakang Maya. Bayangan hitam besar itu menatap ke arahnya. Padahal di ruangan itu tidak ada orang lain selain mereka. Maya pun tidak merasa ada sosok itu di belakangnya. Sekejap saja langsung mereka merinding ketakutan.
     Walau takut, mereka penasaran ada kisah apa dibalik sosok hitam itu. Akankah mereka kembali ke sana dan memuaskan rasa penasaran mereka?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H