Mohon tunggu...
Twenty Ages
Twenty Ages Mohon Tunggu... Guru - pingn nulis terus

tegal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Koneksi Antar Materi "Kesimpulan - Refleksi Modul 1.1"

2 September 2023   01:30 Diperbarui: 2 September 2023   01:32 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makna yang dapat saya jelaskan dari hal tersebut adalah bahwa sebagai petani tidak mampu mengubah objek tanam seperti mengubah padi menjadi jagung, namun sebagai petani dapat melakukan banyak hal untuk tanaman yang ditanamnya bisa tumbuh menjadi bagus diantaranya dengan memberi pupuk, memperbaiki tanah, namun tetap saja tidak mampu mengubah apa yang ditanamnya.

Jika guru diibaratkan petani maka, sebagai guru kita tidak bisa merubah siswa menjadi seperti yang kita inginkan, karena pada hakekatnya siswa adalah insan dengan kelebihan dan kekurangan yang tidak sama satu dengan yang lainnya dan mereka memiliki kodratnya masing-masing. Namun sebagai guru kita bisa menuntun, membimbing, mendukung untuk siswa menjadi lebih baik, lebih berkembang dari sebelumnya dengan berbagai cara seperti dengan memberi contoh yang baik namun sejatinya kita tidak bisa merubah yang menjadi kodrat siswa tersebut namun kita bisa mengembangkan apa yang siswa miliki

4. Dasar Pendidikan berkaitan dengan kodrat anak yakni kodrat alam dan kodrat zaman

Ki Hajar Dewantara mengingatkan bahwa pendidikan anak sejatinya adalah menuntun anak untuk mencapai kodrat alam dan kodrat zamannya, artinya dalam proses pembelajaran anak diberikan sesuai dengan kodrat yang dimilikinya namun juga tidak tertinggal atau disesuaikan dengan keadaan zaman dari anak tersebut tinggal. Selain itu juga KHD mengingatkan bahwa dalam proses pendidikan bertujuan agar anak juga dapat menyaring budaya luar dengan tetap mengutamakan kearifan lokal. Sehingga meskipun mereka belajar dan dididik dengan menyesuaikan zamannya, menyesuaikan perkembangan zamannya namun jangan sampai anak melupakan asal muasalnya tanah airnya, budayanya.

5. Pendidikan "menghamba pada siswa"

Mungkin ketika pertama kali mendengar dan membaca kalimat tersebut kita akan mengernyitkan dahi dan berfikir apakah guru harus mengagungkan muridnya, menjadikannya tuan yang tidak dibantah keinginannya, harus dipenuhi segala kata-katanya. Wajar jika memang itu yang dipikirkan untuk kali pertama membaca dan atau mendengarnya sama halnya dengan saya.

Namun sebetulnya pemaknaan menghamba pada siswa artinya adalah lebih dalam dari yang dipikirkan kali pertama mendengarnya yakni hendaknya kita mampu menjadikan siswa sebagai aktor utama pembelajaran, yang diutamakan dalam artian kita memahami apa yang menjadi kelebihan setiap siswa, dan mengerti apa yang menjadi kekurangan setiap siswa, sehingga dalam proses belajar kita bisa mencapai pembelajaran yang menyenangkan karena hal tersebut seperti yang siswa inginkan. Pendidikan yang menghamba pada anak atau berpusat pada anak sejatinya memiliki tujuan agar siswa dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi tingginya dengan menjadikan siswa sebagai manusia yang secara utuh mampu berdiri diatas kemampuannya sendiri dengan menerapkan sistem among dalam proses pembelajaran.

 6.Trilogi pendidikan yang diperkenalkan oleh KHD

Pemikiran KHD yang ada dan harus diterapkan dalam proses pembelajaran pendidikan yakni trilogi pendidikan yakni Ing ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Makna dari Ing Ngarso Sung Tulodo yakni di depan memberi contoh, guru adalah role model dari siswanya oleh sebab itu hendaknya kita bisa menampilkan hal baik agar kita tepat menjadi contoh dari siswa binaan kita.

Makna Ing Madyo Mangun Karso yakni di tengah memberi semangat artinya hendaknya kita bisa mampu untuk selalu memotivasi setiap siswa untuk terus maju dan mengembangkan laku-laku baik yang mereka sudah miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun