Mohon tunggu...
Twenty Ages
Twenty Ages Mohon Tunggu... Guru - pingn nulis terus

tegal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yuk, Jadi Generasi "Zaman Now"

22 November 2017   01:27 Diperbarui: 22 November 2017   01:54 4671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Generasi jaman now bukanlah generasi yang hobi update status dengan mengobral keterpurukan pada diri sendiri yang menggambarkan ketidakmampuan untuk bergerak maju istilah jaman sekarang adalah susah move on. Akan tetapi menjadi pribadi yang memahami keadaan masa kini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Mampu memanfaatkan kemajuan teknologi dijaman sekarang untuk kesuksesan di masa yang akan datang. Bukan hanya itu  generasi jaman now adalah generasi yang selalu berfikir kedepan atau selangkah lebih maju. 

Apa yang akan dilakukan besok, besok, besok dan besok, bukan generasi yang selalu berkomentar nunggu atau lihat besok. Karena generasi jaman now sangat paham bahwa masa depan harus dipersiapkan dengan baik, dengan segala bentuk persaingan sekarang yang semakin mengglobal sehingga waktu, tenaga, dan pikiran selalu terfokus untuk mencari inovasi untuk masa depan.

4.Orang yang mempunyai kepekaan tehadap masalah yang terjadi disekitar

Ketika generasi jaman now sering disebut dengan generasi menunduk karena semua kepala tertunduk khusuk melihat layar smartphone, maka sejatinya kita bukanlah generasi jaman now sesungguhnya. Dapat dibayangkan apabila kita terus tertunduk? maka yang terjadi adalah kita tidak memperhatikan yang terjadi disekitar kita. 

Apakah orang tua kita membutuhkan kita, apakah kita sudah menyelesaikan pekerjaan kita dengan baik, apakah teman kita tengah sedih, apakah teman kita sedang terkena musibah. Kita tidak menyadarinya karena kita asyik dengan dunia kita sendiri dalam layar ponsel. Ketika generasi jaman now asyik dengan smartphone nya, akan tetapi tidak peduli dengan lingkungan sekitar maka pada sebenarnya itu bukanlah generasi jaman now yang sesungguhnya`

Bagaimana, apakah kita sudah termasuk generasi jaman now?. Jangan mengaku menjadi generasi jaman now ketika kita hanya mengartikan jaman now hanya terlihat menarik di bagian luar, yang tampak fashionable namun kita menjadi orang yang malas yang hanya pasrah pada nasib, cengeng dengan menganggap bahwa keadaan kita sudah diatur oleh Tuhan kita tinggal menjalankannya tanpa ada niatan untuk mengubahnya, atau menjadi generasi yang tidak tangguh, yang mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan dalam hidup ini. 

Ketika kita hanya mengikuti yang sedang populer saja, tanpa kita memahami potensi diri kita sendiri baik itu kelemahan dan kelebihan pada diri kita maka pada hakikatnya kita bukanlah generasi jaman now yang sesungguhnya. Serta ketika kita hanya tenggelam dalam derita dan kegagalan masa lalu, menyesali yang telah terjadi dan berdiam diri hingga kita melalaikan masa sekarang guna mempersiapkan masa depan maka sejatinya kita juga bukan generasi jaman now. 

Karena generasi jaman now seharusnya sangat paham tantangan di era sekarang yang kian besar sehingga kita harus mempersiapkan diri untuk bisa mengatasi tantangan di masa sekarang untuk kesuksesan di masa depan. 

Terakhir ketika kita hanya menunduk mempedulikan diri kita melalui layar smartphone tanpa mempedulikan lingkungan sekitar mulai dari lupa untuk membantu orang tua, lupa tidak mengerjakan tugas, hingga menunda waktu bercinta dengan yang kuasa demi membaca ratusan pesan "wa" yang masuk, dan melihat jumlah like dari unggahan foto kita, maka sejatinya kita bukanlah generasi jaman now.

Karena pada intinya konsep generasi jaman now atau generasi yang modern bukan hanya yang mengikuti hidup pada jaman sekarang yang tampak dari luarnya saja, melainkan lebih dari itu generasi jaman now adalah yang ayu tampilan luar dan tangguh kepribadiannya, peduli pada diri sendiri dengan memahami potensi diri, dan memahami keadaan sekitarnya. Mari menjadi generasi jaman now yang sesunngguhnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun