Mohon tunggu...
Apa Kabar Pidie
Apa Kabar Pidie Mohon Tunggu... Penjahit - Penulis

Reading

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Abu Ismi Ilot, Hanya Wahyudi Orang Bukan Pidie yang Mampu Memimpin Orang Pidie

2 Agustus 2024   21:46 Diperbarui: 2 Agustus 2024   22:12 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok, Red. Ulama Pidie Abu Ismi Ilot Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Pidie

"Banyak daerah-daerah yang di pemimpin orang Pidie. Coba di tanya siapa orang daerah lain yang pernah menjadi pemimpin di Pidie, tidak ada, kecuali Pak Wahyudi" Abu Ismi 

Sigli - Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Pidie mengapresiasi dan menghargai penetapan hari jadi kabupaten Pidie saat Seminar Raya penetapan hari jadi Pidie. Abu Ismi Ilot selaku Ketua MPU Pidie hadir dalam Seminar Raya yang dilaksanakan pada Rabu (31/7/2024) di Oproom Kantor Bupati Pidie.

Abu Ismi sendiri tidak mengetahui kapan Pidie lahir, untuk itu Abu Ismi sangat menghargai dan mengapresiasi guru-guru yang sudah mengkaji sejarah lahirnya Pidie. Hal ini disampaikan saat berlangsungnya seminar raya penentuan hari jadi Pidie.

Abu Ismi juga menjelaskan bahwa filosofi kata Uram Meuputa Ujong Meuputie (pangkal berputar pucuk terkilir) artinya orang Pidie pintar-pintar.

Banyak daerah-daerah yang di pemimpin orang Pidie. Coba di tanya siapa orang daerah lain yang pernah menjadi pemimpin di Pidie, tidak ada, kecuali Pak Wahyudi.

"Hanya Pak Wahyudi Adisiswanto lah orang luar daerah yang bisa dan berani memimpin orang Pidie" ucap Abu Ismi yang juga Ketua MPU Pidie.

Abu Ismi menyampaikan bahwa kita Pidie kemanapun kita pergi selalu diskreditkan. Satu hal yang sering menjadi buah bibir orang luar Pidie Nasi dan Air di hitung. Asumsi demikian menurut Abu Ismi salah kaprah.

Abu Ismi menjelaskan bahwa makna sebenarnya dari kata tersebut bukanlah hitung-hitungan uang, tetapi jiwa sosial dan berbagai orang Pidie sangat tinggi. Karena mayoritas orang Pidie perantau dan pedagang ujarnya.

Untuk menghilangkan Stigma negatif tersebut ialah dengan kata-kata Salam Pidie Mulia kata Abu.  

"Apabila perlu memahami Orang Pidie, maka menikahlah sama orang Pidie. Dua tahun tidak perlu bawa pulang beras dan ikan ke rumah mertua, boleh pulang tanpa membawa apa-apa" ucap Abu.

"Ini bermakna bahwa orang Pidie sangat besar Sosialnya terutama untuk menantu. Nasi dan air di hitung selama dua tahun, dalam dua tahun tersebut kita sudah siap membangun kehidupan bersama keluarga" tutupnya. Red

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun