Keberadaan Wahyudi sebagai Pj Bupati Pidie merupakan penugasan dari Badan Intelijen Negara (BIN), tempat dirinya mengabdi.
"Setelah ini saya harus melapor kepada pimpinan saya (Kepala BIN, red), bahwa saya sudah menyelesaikan tugas," ujarnya.
Khusus kepada Kaukus Pemuda Pidie, Wahyudi menyampaikan bahwa Kaukus Pemuda Pidie telah banyak membantu selama dirinya bertugas di Pidie
"Terutama saat  Sukses acara Kick off Rumoh Geudong. Mereka yang memobilisasi santri, ketika santri sedang hari libur. Jadi teman teman ini yang akan mengawal Kabupaten Pidie ke depan," ujarnya.
Wahyudi juga menyampaikan bahwa dirinya sempat membangun Rumah Aceh, yang diberinya nama Rumoh Gading Mulia, yang akan dijadikannya sebagai pusat gerakan ibu ibu.
"Saya punya konsep untuk merubah opini, tentang kekerasan yang sering terjadi di Kabupaten Pidie. Khususnya dalam rumah tangga (KDRT). Saya pingin ada gerakan ibu ibu," ujarnya.
Gerakan kaum ibu itu, semula direncanakan merupakan kolaborasi antara PKK, PKMT dan Sirul Muhtadin, bernama Himpunan Kasih Ibu.
"Tetapi karena ini saya sudah selesai masa tugas, maka kalau penerusnya (PJ Bupati Pidie yang baru) berkenan melanjutkan silahkan, kalau nggak ya saya tempati sendiri," Katanya.
Diujung pesannya, Wahyudi menyampaikan bahwa dirinya tetap berharap masyarakat Pidie terus mempertahankan prinsip hidup, yang sudah disepakati, diantaranya membangun silaturahim, kembali kepada agama dan dibawah bimbingan para alim ulama.
"Saya yakin, Pidie memiliki potensi yang sangat beda, dan masyarakat Pidie akan menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam soal akhlak," tandasnya.