Mohon tunggu...
Apa Kabar Pidie
Apa Kabar Pidie Mohon Tunggu... Penjahit - Penulis

Reading

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Tanggulangi Lima Masalah Besar, Pj Bupati Harap Pidie Jadi Sentral Bawang Merah Nasional

19 Mei 2024   18:27 Diperbarui: 19 Mei 2024   18:40 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sigli - Pj Bupati Pidie, Ir. Wahyudi Adisiswanto, berkeinginan kuat menjadikan Kabupaten Pidie sebagai sentra bawang nasional. Ia bertekad untuk mendongkrak pemberdayaan petani bawang merah di daerah tersebut. Keinginan ini terlihat ketika ia mengajak Ketua Konsorsium Bawang Merah Aceh, Ir. H. Zakaria A. Gani, meninjau lokasi penanaman bawang merah milik petani di Gampong Pulo Blang, Kecamatan Simpang Tiga, pada Sabtu (18/05/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Pj Bupati Pidie didampingi oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Teuku Iqbal, serta Camat Simpang Tiga, Muhammad Nauval. Turut hadir pejabat SKPK terkait, penyuluh pertanian wilayah Kecamatan Simpang Tiga, dan unsur Forkopincam Kecamatan Simpang Tiga. Wahyudi berbincang langsung dengan petani bawang mengenai permasalahan yang mereka hadapi.

Wahyudi berkeinginan agar petani bawang di Kabupaten Pidie terus dikembangkan.

"Jika saat ini ada 100 hektar, maka nanti akan dikembangkan agar setiap keluarga bisa bertani bawang," ujarnya.

Pola pengembangan ini dapat melalui bantuan pemerintah atau kerjasama dengan pihak ketiga, dengan tujuan meningkatkan produktivitas bawang merah.

Target pemberdayaan budidaya bawang merah ini bukan hanya untuk mengembangkan lahan, tetapi juga pemberdayaan ekonomi keluarga.

"Hasil konsultasi kami dengan Dirjen mengharapkan pertanian bawang menjadi solusi bagi ekonomi keluarga," tambahnya.

Agar program ini sesuai harapan, harus dipertimbangkan pola menanam, memanen, memasarkan, hingga penyimpanan.

"Karena panennya bisa tidak serentak, yang berpengaruh terhadap turunnya harga," katanya.

Potensi petani bawang sangat memungkinkan untuk dikembangkan di Pidie.

"Seperti kasus di Solok, semula petani menanam padi yang daya tawarnya rendah, setelah menanam bawang kehidupan ekonomi para petani meningkat," kata Wahyudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun