Kolaborasi dengan Pengusaha
Ketua Konsorsium Bawang Merah Aceh, Ir. H. Zakaria A. Gani, menyatakan bahwa pada tanggal 9-11 Mei 2024, mereka diundang oleh Badan Pangan untuk berdialog terkait pemberdayaan budidaya bawang untuk menangani inflasi.
"Di Kabupaten Pidie, sejak 2022, harga bawang mencapai Rp 80 ribu, pada bulan lima dan enam turun ke kisaran Rp 20 hingga 25 ribu," paparnya.
Pada tahun 2023, di Provinsi Aceh, inflasi terendah disumbang oleh bawang dan cabe. Namun, pada tahun 2024, harga melambung karena belum ada stabilitas produksi bawang.
"Diperlukan lahan abadi untuk kepastian bagi petani, sehingga harga saat panen bisa di atas HET, 40 ribu atau 70 ribu," katanya.
Zakaria menegaskan perlunya sinergi antara petani, pengusaha, dan pemerintah.
"Kami siap mengembangkan program Off Taker atau pembelian sumber daya yang dihasilkan," ujarnya.
Zakaria berharap kerjasama ini dapat mendukung upaya peningkatan hasil panen dan stabilisasi harga pasokan bawang di Kabupaten Pidie.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H