Masyarakat masih sangat toleran kepada pengungsi, walaupun pengungsi tidak mengindahkan norma dan adat istiadat warga setempat.
"Toleransi masyarakat Pidie terhadap pengungsi Rohingya sungguh luar biasa". Artinya mereka sangat peduli kepada anak-anak, wanita dan lansia" Â Ujar Wahyudi.
Tentunya Pemkab Pidie selaku pengendali keamanan terus melakukan koordinasi agar tidak terjadinya konflik dan gesekan ditengah masyarakat.
Wahyudi Adisiswanto juga berterima kasih kepada masyarakat Pidie karena menolong pengungsi Rohingya, terutama anak-anak, ibu-ibu dan pengungsi yang sakit.
Masyarakat Pidie menginginkan pengungsi Rohingya laki-laki yang sehat  agar berkerja dan saling membantu di penampungan, terutama saling menjaga dan tidak melakukan hal-hal yang bersifat provokatif sesama pengungsi.
Seandainya masyarakat tidak toleransi maka dari pertama mendarat mereka akan di tolak lagi ke laut" Ucapnya.
Wahyudi Adisiswanto juga berharap agar masyarakat yang pro maupun kontra terhadap pengungsi Rohingya agar tidak dikaitkan dengan motif-motif lain, meskipun yang pro lambat laun mengecil. Bahkan yang kontra semakin hari semakin tajam dan mengkhawatirkan.
Kedatangan Pengungsi Rohingya dinilai dalam 2 tahun ini paling lama, paling aman dan paling enak. Hal ini terbukti saat kedatangan Pengungsi Rohingya masyarakat antusias dan berbondong membantu Pengungsi, lanjutnya.
Namum, dalam perjalanannya, Para Pengungsi justru tidak menghargai warga yang telah membantu. Sikap para pengungsi justru keras serta tidak menghormati penduduk setempat. Bahkan masyarakat telah memisahkan antara pengungsi laki-laki dan pengungsi perempuan, kenyataannya masih terjadi aksi-aksi pelecehan seksual terhadap pengungsi perempuan.
Hal tersebut membuat masyarakat geram dengan tingkah laku pengungsi Rohingya. Akibat dari beberapa kejadian tersebut membuat masyarakat melakukan Aksi di lokasi penampungan, menuntut agar Pengungsi Rohingya segera di Relokasi ke luar Aceh.
Pj. Bupati Pidie juga menambahkan, bahwa telah terjadi unjuk rasa masyarakat, sekitar 500 orang menuntut kepada UNHCR agar para Pengungsi Rohingya segera di relokasi ke luar Aceh.