Mohon tunggu...
Apa Kabar Pidie
Apa Kabar Pidie Mohon Tunggu... Penjahit - Penulis

Reading

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Maulid Nabi, Harga Komoditi di Pidie Terpantau Relatif Aman

13 Oktober 2023   09:10 Diperbarui: 13 Oktober 2023   09:18 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sigli - Perkembangan harga pokok pangan saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW terpantau relatif aman. Walaupun adanya kenaikan dan penurunan beberapa komoditi secara signifikan namun masih terpantau aman, dan gejolak ini seiring berjalan waktu akan mereda dan kembali normal.

Amatan Redaksi di pasar Pante Teungoh kota Sigli, kebutuhan komoditi meningkat tajam, hal ini dipengaruhi Peringatan Maulid Nabi.

Masyarakat Pidie banyak berbelanja sayuran, cabe merah, tomat, bawang merah, kelapa, terong, telor, pisang, daging ayam, minyak, gula dan kebutuhan lainnya untuk persiapan khanduri menyambut hari lahir Nabi Muhammad SAW.

Harga komoditi pun masih relatif terjangkau, hanya harga tomat yang naik berkisar di angka 10 ribu rupiah perkilogramnya. Sementara Komoditi lainnya masih terpantau aman.

Penjabat Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto mengatakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus memantau harga komoditi dan ketersediaan barang, karena permintaan barang meningkat saat peringatan hari Besar Keagamaan, terutama di Pidie Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan sampai dengan tiga bulan sepuluh hari.

Pemkab Pidie telah melakukan langkah strategis melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Pidie.

Dilihat pada data Itjen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada bulan Maret 2023, Kabupaten Pidie masuk dalam katagori langkah-langkah penanganan inflasi.

Dalam tersebut terdapat kategori 425 Pemda melakukan pemantauan harga, katagori 191 Pemda melakukan rapat teknis TPID, kemudian katagori 357 Pemda melakukan sidak ke pasar, katagori 281 Pemda melakukan pencanangan gerakan menanam, dan katagori 196 Pemda berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi.

Pedagang Kaki Lima
Ditemui redaksi di warkop auk, Nyakwa Latifah pedagang keliling, menjajakan dagangannya dari kantor ke kantor, warkop ke warkop, setengah hari dagangannya sudah habis.

Dagangan yang di jual, berupa buah salak yang sudah di iris-iris di kemas di cup dengan bumbu khas Plik U (patarana), kacang rebus dan kerupuk habis terjual.

"na raseuki uroe nyoe hay neuk meutuah, bagah habeh uroe nyoe, Alhamdulillah. (ada rezeki hari ini wahai anakku yang baik hati, cepat habis dagangannya hari ini, Alhamdulillah)" ujarnya.

"Jinoe tinggai lon preh mato labi-labi neuk jak woe, untuk Jak seumbahyang (tinggal menunggu angkutan umum untuk pulang, mau shalat)" ucap Nyakwa Latifah.

Sementara itu, akibat maraknya toko-toko online menyebabkan para pedagang di toko offline mengalami penurunan omset.

Hal ini merupakan fenomena yang terjadi di Aceh, khususnya Pidie, mereka yang berjualan secara online memberikan diskon besar-besaran hingga menyebabkan konsumen beralih belanja secara online. Bahkan belanja kebutuhan rumah tangga pun ada juga di toko online.

Di zaman serba canggih, generasi millenial lebih memilih belanja online. Suci Ramadhani (pedagang bakso bakar) selaku konsumen toko online mengatakan bahwa kalau belanja di toko offline harganya mahal, kalaupun ada diskon mesti minta-minta kurang dulu, sedangkan belanja di online, bisa melihat merek, dan diskonnya pun separuh harga, bahkan sampai gratis ongkir.

Disamping menghemat biaya, belanja di toko online juga menghemat waktu, dan tidak terganggu jadwal jualan terangnya.

Lain lagi dengan Rahmat (mahasiswa) bahwa-barang online kualitasnya sangat berbeda dengan di toko. E-commerce sangat membantu kami yang sedang kuliah, pastinya lagi bisa bayar menggunakan e-money.

Seperti di lansir dari survei Populix, mayoritas atau 48% responden melakukan belanja online karena didorong faktor kebutuhan.

Sedangkan responden yang termotivasi belanja online karena ada promosi berupa cashback (25%), gratis ongkos pengiriman barang (23%), dan untuk mendapatkan kepuasan diri (20%).

Berdasarkan observasi lapangan, bahwa tingkat daya beli atau perputaran uang lebih banyak terjadi di warung kopi. Hal ini didasarkan dari observasi yang dilakukan dari pagi hingga malam, bahwa warung kopi sangat diminati masyarakat Pidie, lebih-lebih didominasi oleh kalangan muda dan tua. Hal ini membuktikan bahwa perputaran ekonomi di Pidie sangat stabil.

Novita selalu Owner Warung kopi di Pidie mengatakan bahwa perminggu daya beli kuliner mengalami kenaikan, hal ini karena harga kuliner ataupun kopi yang disajikan cukup terjangkau. Untuk kopi harganya 3000 rupiah dan makanan seperti nasi dengan lauk ayam dan mie Aceh harganya berkisar antara 10 sampai 13 ribu rupiah. Untuk pisang goreng, risol, tempe isi, tahu isi maupun bakwan harganya cuma 1000 rupiah.

"Sangat terjangkau harga kuliner maupun gorengan di Pidie" ujarnya.

Menurutnya kalau lagi musim hujan permintaan gorengan mengalami peningkatan, kalau hari-hari biasa menghabiskan dua tandan pisang.

Beras Alami Kenaikan Harga
Dikutip dari detik.com Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan dua (2) aspek penting dalam upaya mengendalikan inflasi, daerah dan komoditas.

Menurutnya bahwa Indonesia menangani inflasi berdasarkan fokus daerah, mana yang naik kita tekan. Daerah yang sudah bagus inflasinya terkendali di bawah nasional berusaha untuk diturunkan, dan kita fokus kepada komoditas apa yang menyebabkan terjadi kenaikan di daerah itu.


Menurut data BPS tercatat angka inflasi year-on-year (yoy) bulan September 2023 terhadap September 2022 sebesar 2,28 persen. Artinya, tingkat inflasi masih terkendali.

Mendagri Tiro Karnavian juga menjelaskan bahwa atensi kenaikan minggu lalu beras dan gula pasir. Masalah ini akan dibicarakan dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Presiden.  Red

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun