Basyir warga Tangse di Jakarta berharap agar Pemkab Pidie memberikan perhatian khusus untuk Tangse, ditambah lagi potensi alam Tangse sangat mendukung untuk pariwisata, di Tangse ada duren dan ikan Keuriling, bagaimana ikan Keuriling ini agar bisa dipasarkan keluar daerah.
Tanggapan Pak Bupati :Â
Tangse menjadi perhatian Khusus Pemkab saat pertama kali saya menginjakkan kaki di Pidie, karena potensi di Tangse harus diberdayakan.
Nurlina berharap agar diberdayakan rumah warga sebagai tempat penginapan untuk wisata Dayah. Pengembangan bahasa dan bisnis sangat diperlukan oleh masyarakat Pidie dewasa ini, melahirkan sekolah kreatif, Masyarakat luar berpandangan bahwa masyarakat Pidie sangat inklusif. Terima kasih pak Wahyudi sudah menghargai kami masyarakat Pidie yang ada di Perantauan. Hal ini tidak pernah ada sebelum-sebelumnya, pertemuan ini adalah sejarah, untuk itu kita perlu memberi dukungan karena Pak Wahyudi sangat serius membangun Pidie.
Tanggapan Pak Bupati :Â
Yang perlu dilakukan adalah menyakinkan keamanan, Alhamdulillah keamanan sudah teruji saat Jokowi ke Pidie, bahkan Pidie mendapat Apresiasi dari Pusat dalam hal keamanan. Untuk itu para pengusaha agar menitipkan investasi di Pidie dalam bentuk Home stay, hasilnya juga buat masyarakat Pidie. Untuk itu penekanan silaturahmi dengan Ulama sangat diperlukan, makanya Ulama ini jangan dipandang sebelah mata, Ulama ini pemangku gudang ilmu Allah.
Lain halnya tokoh Pidie di Jakarta Ridwan Nyak Baek menuturkan bahwa harus di bentuknya Tim Ahli Migas, karena industri migas akan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Pemkab Pidie harus lebih agresif persoalan Migas, karena saya melihat niat baik Pak Wahyudi membangun Pidie.
Saya bermimpi agar ada Wisata Dayah, semoga dapat dukungan dari masyarakat Pidie, satu lagi permintaan kami agar Rumoeh Geudong itu dijadikan lokasi wisata Rumoeh Geudong sambil terdengar suara tertawa para tamu dan undangan.
Tanggapan Pak Bupati :
Rumoeh Geudong dari pertama kami ke Pidie tidak ada sisa, yang ada hanya tangga, untuk itu nantinya akan dibangun Mesjid (living park) agar bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata religi. Untuk Migas akan di garap menjadi prioritas Program ke empat.
Muallim berharap agar di bina pandai besi yang ada di Unoe, karena daerah ini dulunya terkenal dengan daerah pembuatan parang dan rencong.
Tanggapan Pak Bupati :Â
Rencong bisa di jadikan sebagai oleh-oleh khas Pidie, untuk itu diharapkan nanti agar Disperindagkop membentuk UMKM pandai besi dengan produksi Rencong. Diakhir kata Pak Yudi mengatakan Gantungkan cita-citamu setinggi langit, kalaupun jatuh, jatuh di antara awan.Â
Sementara Fajri berharap agar penghijauan di Pidie kembali digalakkan. Tanaman hijau seputaran Kota Sigli tidak berkembang, karena proses pengerjaan nya dulu tidak dilakukan kajian. Semestinya dulu di gali dengan kedalaman 1 meter dan lebar satu meter, sehingga akar tanaman tidak terhalang dengan aspal, sehingga pertumbuhannya tanaman pun semakin subur.
Hadir dalam Diaspora Pidie Serantau Pj. Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto, Asisten 1 Pemerintah Drs. Samsul Azhar, Kabag Umum Drs. Akmal, Kadis DPMPTSP Efendi S.Sos., M.Kes, Kadis Sosial Drs. Muslim, Ir. Muslim Armas Ketua Umum PP TIM, Rahmad Adam M.Ag Ketua KUPI, Munzir Al Munir Wakil Bendahara KUPI, Hilman Ismail Metareum, Muallim Majelis Mupakat Pidie, Nurlia Sekum KUPI Pidie, Faisal Pedagang Tradisional dan seluruh masyarakat Pidie di Jakarta, Bogor, Depok dan Pandeglang dan Balaraja. Red